LIK REJEKI

Selasa, 08 Juli 2014

[Untuk Para Ibu] Gejala Pengguna Narkoba

Beberapa hari terakhir, terungkap ke publik adanya kekerasan fisik dan kekerasan plus pelecehan seksual terhadap anak (dan anak-anak). Media massa begitu semangat dengan penuh kehangatan memberikatakan kasus-kasu tersebut. Dan itu, tak salah; news tentang keburukan serta kebusukan tersebut, menjadi perhatian dan percakpan di mana-mana.
Agaknya, media begitu cepat menyebar berita jika ada penyimpangan, kekerasan, pelecehan, namun cenderung diam dan mendiamkan news yang bersifat edukasi (dan solusi serta jaga diri) kepada orang tua, anak, remaja agar terhindar dari malapetaka yang menimpa anak-anak.
Di samping itu, ada juga hal yang kini sepi dari pemberitaan media, yaitu tentang bahaya narkoba; media akan heboh jika ada artis, orang terkenal, atau pejabat publik yang tersandung narkoba. Dan, kadang pemberitaannya seakan ajakan agar orang lain ikut mencobanya.  Prihatin.

Akibatnya, banyak orang tua, orang dewasa, anak, remaja, yang tak tahu bahaya dan ciri-ciri kecanduan narkoba/tika. Sebagai contoh, kemarin, beberapa waktu yang lalu, tak jauh dari tempat kerja dan kediaman saya, ada anak remaja/abg  yang teler dan tak berdaya di pinggir rel KA, dengan ciri-ciri kecanduang narkoba/tika.

Jika seperti itu, siapa yang salah!? Orang tua, penegdar, atau memang sikon ssosial serta pergaulan mereka; mungkin kita tak bisa menjawab dengan pasti.  Oleh sebab itu, adalah lebih baik jika mengetahu sejak dini ciri-ciri, tanda-tanda, gejala pengguna narkoba/tika.

Secara umum, mereka, para pengguna narkoba/tika datang dari proses pertumbuhan dan perkembangan yang tidak utuh atau lengkap. Kehidupan keluarga yang kurang religius, hubungan antar keluarga tidak akrab, perceraian orang tua; orang tua tunggal. Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan destruktif, perasaan rendah diri.

Di samping itu, ia atau mereka gagal mengaktualisasi diri; kemampuan aktualisasi diri yang rendah, dengan ciri: cepat bosan, tidak sabar, murung, merasa tertekan dan tidak sanggup, merasa selalu gagal berfungsi dalam kehidupan setiap hari, alienasi sosial, kuper, dan lain lain.

Juga ada ciri psikologis seperti suka mencari sensasi, dan melakukan hal-hal yang mengandung resiko bahaya, [untuk menutupi kekurangan dirinya], ingin tampil beda. Suka dan selalu melakukan protes sosial kepada orang dewasa dan institusi yang mengikatnya [keluarga, sekolah, tempat kerja, lembaga keagamaan, dst]. Kurangnya motivasi untuk mencapai keberhasilan akademis -prestasi belajar rendah-; jarang -bahkan tidak mau- mengikuti kegiatan olahraga.

Pada kasus tertentu, pengguna narkoba/tika juga cenderung mengalami gangguan jiwa -ringan sampai berat- misalnya cemas-obsesi-takut yang berlebihan, apatis, menarik diri dari pergaulan, depresi, dll. Ada gejala retardasi mental, hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Mengalami -atau pernah mengalami- kekerasan dan penyimpangan seksual, misalnya korban paedophilia, pemerkosaan dari kaum homo seksual ataupun lesbian; mengalami pengalaman seksual belum pada waktunya [ seks pra-nikah ]. Lingkungan pergaulan sosial buruk, bergaul dengan sesamanya yang putus sekolah, suka mencuri, sering berbohong, agresif, produk broken home, pendidikan rendah, kaum marginal yang tertekan.

Pengaruh anggota keluarga -dan peer group- yang peminum serta pemakai, perokok pada usia muda. Lari dari realitas kehidupan; misalnya akibat perilaku orang tua di rumah; tidak sanggup memenuhi tuntutan orang tua; kemiskinan; kekayaan; membalas dendam terhadap perlakuan orang tua; niat mempermalukan orang tua karena keinginannya tidak dituruti;. Mengalami penolakkan dari lingkungan sosial dan keluarga, misalnya ayah atau ibu tiri, klub olahraga, dan lain sebagainya 

http://retnohartati.8m.net/blank_7.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar