UNTUK PARA AYAH-IBU. SEKS
= jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai
nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan
perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks;
kehidupan seks.
Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan
TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi
atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan
salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan
antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus.
Seks, Seksual, dan Seksualitas
seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi
beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan
terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan
terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. Ada
orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena
manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam
dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan
baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang
seks dan seksualitas.
Dengan
demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering
merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas
tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta
pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya.
Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya).
Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan tak berfungsi dalam dunia sex ini) telah terjadi dan merambah kesegenap lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu. Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran, mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan usia dewasa yang belum menikah (namun butuhpenyaluran energi seksnya); bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial.
SPN bisa terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita (anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya; apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas, semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn.
Hal di atas, bukan untuk menakutkan
anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana
mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah
melakukan spn?
Untuk
mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling
gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal
ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara
sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri)
telah hamil.
Lalu,
bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat
tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan
spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah
melakukan spn;namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu
abg dengan yang lainnya.
Sehingga
yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah
hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling
terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama
lain. Ada baik lihat ciri-ciri berikut,
PUTERI
- Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum
- Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri.
- Lengan, dekat bahu, tidak tipis.
- Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi.
- Terlihat urat pada betis, bukan varises
- Jika jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah
- Bentuk pinggul yang turun ke bawah
- Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul
- Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit
- Mungkin ada yang lain … !?
PUTERA
- Perut pada bagian pinggang terlihat kendor
- Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring
- Pinggul turun
- Sering tau lebih mudah lemas – lelah
- Tampak di leher, sudah keluar jakun
- Suara lebih ngebas
- Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada
- Ada yang lain …. !?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar