tag:blogger.com,1999:blog-28788012397323242862024-02-22T00:21:58.555+07:00INDAHNYA BERBAGILaman ini muncul karena ingin berbagi nilai-nilai hidup dan kehidupan, idea, opini, dan artikel ringan untuk siapa pun. Boleh copas ke web/situs/blog anda, namun jangan lupa memasukan sumber http://retnohudoyo.blogspot.com/Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-590162036508334812018-03-03T06:54:00.002+07:002018-03-03T06:54:28.295+07:00Benda-benda yang Paling Banyak Mengandung Kuman Penyakit <div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNQxgYEBfFo3PRoqLfUEYBsPITQM-COFrOs1LLf06hICd0-2uG4i9DTfLYXKbRLJMjipHKciimsdjsQa_Is3V8lEmDm7vMgqledIBbmtPLLjVJ4Pemh2VSDd4IyWTL3Ubtej393V5QhCdV/s1600/kompi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="700" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNQxgYEBfFo3PRoqLfUEYBsPITQM-COFrOs1LLf06hICd0-2uG4i9DTfLYXKbRLJMjipHKciimsdjsQa_Is3V8lEmDm7vMgqledIBbmtPLLjVJ4Pemh2VSDd4IyWTL3Ubtej393V5QhCdV/s320/kompi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://www.kompasiana.com/mbaadhe">https://www.kompasiana.com/mbaadhe</a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.kompasiana.com/mbaadhe/5a98c06f5e137366543f5062/benda-benda-di-sekitar-anda-yang-paling-mengandung-kuman-penyakit"><b>Benda-benda yang Paling Banyak Mengandung Kuman</b></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="read-content col-lg-9 col-md-9 col-sm-9 col-xs-9">
<div style="text-align: justify;">
Selalu Semangat Setiap Hari. Sejam lalu, seorang
teman mengirim pesan melalui WA tentang hasil penelitian Charles Gerba,
seorang mikrobiologis dari University of Arizona, yang disampaikan oleh
Anis Karuniawati dari Departement of Microbiology, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI), tentang tempat atau perlengkapan
keseharian yang menjadi sarang virus dan kuman. Share yang sungguh
menarik, dan wajib untuk kita perhatikan. Di antara percaya tak percaya,
saya melakukan pencarian refrensi, dan menemukan bahwa penelitian
tersebut sudah lama, yaitu pada tahun 2013, namun kurang terpublikasi,
sehingga nyaris tak diketahui banyak orang.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Charles
Gerba melakukan penelitian terhadap 113 permukaan benda atau
perlengkapan sehari-hari di rumah, kantor, dan fasilitas umumnya.
Hasilnya cukup membuat heran; menurut hasil penelitia Charles Gerba,
tempat yang paling banyak kuman adalah</div>
<ol>
<li>Keyboard dan Mouse</li>
<li>Desktop</li>
<li>Ponsel</li>
<li>Dudukan toilet</li>
<li>Lantai Toilet</li>
<li>Keran di Wastafel</li>
<li>Wastafel</li>
</ol>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dari
data di atas, ternyata kuman, bakteri dan virus ada di mana-mana,
termasuk alat-alat tulis dan kantor tempat yang terlihat bersih menjadi
favorit mereka, seperti <em>keyboard</em> komputer, ponsel, permukaan desktop, dan mouse. Juga, menurut Gerba, adalah <em>mouse, keyboard</em>, desktop ponsel, terdapat 3.295 hingga 25.127 kuman per <em>square inch</em>, sedangkan dudukan toilet hanya mengandung 49 kuman per square inch.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu
contoh kecil, keyboard bisa lebih kotor dari dudukan toilet karena
kebanyakan orang justru tidak menyadari kalau keyboard adalah sarang
kuman. Dudukan toilet sering bersihkan pakai cairan <em>disinfectan</em>,
namu tidak dilakukan terhadap keyboard karena karena tidak terpikir
bahwa keyboard itu kotor dan mengandung kuman atau pun virus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Apa yang Terjadi?</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut
berbagai sumber, misalnya keyboard dektop, laptop (terutama yang
dipergunakan bersama temah-teman lain), dan permukaan atau atau layar
ponsel. Ketika ke tangan atau jari-jari manusia ketika menempel,
menekan, merabah benda-benda benda-benda yang mengandung kuman,
bakteri, dan virus maka 'mereka' dapat dengan mudah berpindah ke tubuh
atau masuk melalui hidung atau mulut manusia. Selanjutnya, jelas bisa
menimbulkan berbagai macam penyakit. Dengan itu, jika daya tahan kita
sementara menurun atau kemampuan tubuh menangkal bakteri lemah, maka
terjangkit penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, jangan heran jika tiba-tiba kita
terkena penyakit, misalnya TBC atau pun deman berdarah, flu, pilek, dan
sejenisnya, walau setiap hari hanya ada dalam ruang kantor yang
(terlihat bersih dan bebas kuman) ber ac dan tertutup. Karena
penyakit-penyakit itu datang dari, misalnya, keyboard computer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<strong>Solusi cerdasnya antara lain:</strong></div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Sering
membersihkan benda-benda tersebut; keyboard atau permukaan ponsel, dan
lain-lain bisa dibersihkan dengan obat anti kuman atau <em>milk cleanser</em> wajah, kemudian membersihkan dengan kain lap yang bersih</li>
<li>Tidak menaruh makanan, paling sering adalah buah-buahan, di keyboard sambil bekerja atau mengetik</li>
<li>Segera
buang makan, terutama snack, yang sudah bersentuhan dengan keyboard
atau pun permukaan ponsel, serta layar komputer dan laptop</li>
<li>Mencuci tangan setelah bekerja di dengan lapotor atau komputer; terutama hendak memegang makanan, termasuk snack dan buah-buahan</li>
<li>Jaga jarak antara mulut, hidung dengan layar laptop dan computer</li>
<li>Usahakan tidak membuka mulut dan sangat dekat dengan layar laptop dan komputer</li>
<li>Gunakan lapisan atau penutup keyboard dan ponsel</li>
<li>Sebisa
mungkin, gunakan kipas angin (kecil) yang bisa menghalau kuman, virus,
baketri dari area wajah atau siapakan tisue agar bisa sering melap wajah
walau tak berkeringat</li>
<li>Tidak menggunakan atau mengetik dengan
jari-jari yang lembab atau basah karena bakteri, kuman, virus lebih
mudah menempel di tubuh, dan langsung masuk ke dalam pori-pori tubuh</li>
<li>Monggo, nambah sendiri</li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
Semoga Bermanfaat.</div>
<div style="text-align: left;">
Retno H Hudoyo| Universitas Pancasila</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-65312161975548820082018-03-03T06:42:00.001+07:002018-03-03T06:42:12.901+07:00SABUN GOVE<span style="color: #cc0000;"><b><span style="color: #351c75;">Sabun GOVE adalah sabun herbal perpaduan dari beberapa bahan alami yg membuat gove sempurna untuk kulit anda.
</span><span style="color: #351c75;">Beberapa Manfaat Komposisi Sabun GOVE</span>:</b></span><br />
<br />
<ol><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghilanglan gatal-gatal di kulit (biang keringat, eksim, panu, kadas dll)</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Mempercepat penyembuhan borok</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membantu dalam menghilangkan Kutu air</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghaluskan kembali kulit kaki yang pecah-pecah</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membuat Payudara yang kendur menjadi lebih halus dan kencang</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membuat kulit wajah yang kasar menjadi halus</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghilangkan jerawat dan flek hitam pada wajah</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghilangkan jerawat di area punggung </span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghilangkan selulit atau strechmark sehabis melahirkan</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membantu dalam membesarkan ukuran penis</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membantu menghilangkan bau badan</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Memutihkan kulit </span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Mengurangi bau kaki</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Membantu sebagai anti depresi & aroma terapy</span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Mencegah gigitan serangga </span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Menghilangkan ketombe (gove bisa juga untuk keramas)</span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;"> <span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;"><span style="background-color: white;">Gove anti bakteri alami.</span></span></span> </span></span></span></li>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="color: #20124d;">
<span style="background-color: white;">
</span>
</span></span></ol>
<br />
<br />
<h3>
<span style="color: blue;"><b>Cara Memberli Sabun Gove </b></span></h3>
<ol><span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">PAKET SILVER JOIN</span> </span>Rp. 185.000/HU - Mendapatkan 1 Box Produk GOVE</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">PAKET GOLD JOIN</span></span> Rp. 1.295.000/ 7 HU - Mendapatkan 7 Box Produk GOVE - Bonus Langsung Rp. 245.000</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;">PAKET PLATINUM JOIN </span>Rp. 1.295.000/ 7 HU - Mendapatkan 7 Box Produk GOVE - Bonus Langsung Rp. 245.000</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;">PAKET DIAMOND JOIN</span> Rp. 2.775.000/ 15 HU - Mendapatkan 15 Box Produk GOVE - Bonus Langsung Rp. 705.000</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;">BONUS SPONSOR </span>Bonus Sponsor sebesar Rp. 20.000/ HU diberikan kepada Anda bila berhasil mereferensikan/ mengajak member lain bergabung.</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;">BONUS MATCHING</span>
Sebesar Rp. 5.000/ HU diberikan kepada Anda bila member yang anda
referensi berhasil mereferensikan/mengajak member lain bergabung .</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><span style="color: #20124d;"><b><span style="color: blue;">BONUS PASANGAN </span>Bonus
Pasangan sebesar Rp. 25.000/ Pasang diberikan kepada Anda bila terjadi
keseimbangan antara kaki kiri dan kanan. Batasan Harian atau Flash in
adalah 40 pasang / Hari, sehingga Potensi Pendapatan harian Anda Sebesar
Rp. 1.000.000</b></span></li>
<span style="color: #20124d;">
</span>
<li><b><span style="color: #20124d;"><span style="color: blue;">BONUS GENERASI </span>Bonus Generasi sebesar Rp. 500/ Generasi diberikan kepada Anda untuk perkembangan titik dibawahnya maksimal 10 Generas</span>i</b></li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-82598572495708423132014-08-03T19:30:00.003+07:002018-03-01T22:26:54.861+07:00Cara Membedakan Es Batu dari Air Mentah dan Air Matang<center>
<br />
</center>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Ini adalah cerita sisa; cerita sisa
namun kisah nyata tentang kemarin ketika berlebaran di Kampung Halaman,
nun jauh di pelosok Jawa Tengah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Saat itu,
bersilahturahmi dengan sanak famili, seperti biasa, disuguhi hidangan
lebaran. Agkanya, tuan rumah kehabisan persedian es batu, sehingga ia
‘perintahkan’ salah seorang anak, yang juga merupakan ponakan saya,
untuk membeli es batu di tempat biasa. Ketika, si ponakan datang, ia
membawa es batu yang beda warna, katanya di tempat biasa tutup, jadi
beli tempat lain. Apa yang terjadi, ketika ibu melihat, mala ia ” heran
dan marah”, kok warna es batunya seperti ini, ini pasti jorok,
penyakitan, dan lain-lain; ini gara-gara orang butuh es batu, maka
mereka (entah siapa mereka itu) buat es batu dengan air parit, and bla
bala bla …… Ia kemudian, tidak suguhkan es batu tersebut, dengan alasan
takut tamu-tamu akan kena diare.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya berlalu. Ketika kembali ke
Jakarta, jadi ingat “insiden es batu” tersebut; kenyataannya, banyak
orang tidak bisa bedakan es batu sehat dan sebaliknya. Tidak banyak sumber di Dumay tentang Es Batu Sehat dan Es Batu Tak Sehat. Berikut ini, ringkasannya.</div>
</div>
<blockquote>
Es batu dari air
mentah. Es batu dari air mentah terlihat berwarna putih layaknya susu.
Hal titu karena masih banyak gas atau oksigen yang berada didalamnya.</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Es batu dari air
matang. Es batu dari air matang terlihat bening. Hal itu karena gas di
dalam air terlepaskan ketika proses perebusan. Selain itu ketika terjadi
pendinginan, sedikit gas yang terperangkap dalam es karena kandungan
udara dalam air berkurang. Es semacam ini biasanya disebut sebagai es
kristal atau ice cube. Es kristal ini memiliki bentuk seperti pipa dan
berlubang, aman dikonsumsi dan tidak beresiko memiliki kandungan bakteri
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
</div>
</blockquote>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Cara membedakan</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikan warna es
batu. Es batu yang dibuat dari air mentah memiliki warna yang Putih.
Secara ilmiah, air yang bersuhu dingin akan meyebabkan udara
terperangkap di dalam air. Ketika air membeku maka akan tampak gelembung
udara menjadi berwarna Putih seperti salju</div>
</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kejernihan es batu dari a</span>ir
masak akan terlihat lebih jernis dan sangat bening. Hal ini
dikarenakan udara sudah lepas ketika proses pemasakan. Es juga akan
terlihat jernih tanpa kotoran karena, sebelum dijadikan es, telah
dimasak sehingga kotoran-kotoran air telah mengendap.</div>
</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Gelembung es. </span><span style="color: black;">Secara Ilmiah,
walaupun saat pendinginan air menjadi es pada suhu 0 derajat, udara
tidak bisa masuk kedalam pembungkus es batu sehingga sangat sedikit
gelembung yang terperangkap di dalamnyau. Ini juga membuktikan bahwa
kandungan udara di dalam air menjadi berkurang.</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">[sumber: kompas forum dan retnohudoyo.blogspot]</span></div>
<blockquote>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Adakah es
batu yang sehat di negeri ini!? Saya tak mempunyai data tentang hal
tersebut, namun di negeri ini sangat banyak pabrik es batu, terutama
dikonsumsi nelayan, untuk dipakai pada kotak atau peti ikan. Dalam
peti-peti tersebut, dimasukan es batu, sehingga ikan tetap segar. Bisa
dipastikan bahwa, es batu (dan juga kristal es) yang mereka gunakan
adalah es adari air mentah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Es batu,
keluaran pabrik es batu, dalam bentuk balok-balok es itulah yang sering
terlihat di depo-depo es batu. Mereka mengambil atau membeli dari pabrik
es, dan ditumpuk, kemudian dibeli oleh pemilik warung makan dan
minuman, ada kemungkinan restauran kecil pun membeli es batu balokan
dari depo-depo seperti itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, jika pemilik warung
makan dan penjual minuman gunakan es batu dari depo (yang sebelumnya
dari pabrik es batu, bukan untuk minuman, karena tidak sehat), maka
akibat sudah jelas. Kita dan minum dengan minuman yang tercemar oleh
berbagai jenis penyakit melalui es batu.</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Hingga kini, (atau
mungkin saya belum dapat info) belum menemukan pabrik es batu untuk
konsumsi (umum, makanan, warung makan, restauran, dan lain-lain) dan
untuk keperluan nelayan atau pun pendinginan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu, pemerintah, dhi Badan
Perlindungan Obat dan Makanan, Kementerian Kesehatan, perlu juga
melakukan pemeriksaan terhadap es batu yang menjadi konsumsi publik di
Restauran, warung makan, dan penjual minuman. Solusi lain adalah,
perbanyak pabrik es batu yang sehat untuk dikonsumsi, dan bila perlu ada
sertifikasi dari BPOM serta lembaga pemebri sertifikat halal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Itulah Es Batu, dibutuhkan dan dikonsumsi setiap hati, namun tampa disadari, menjadi penyalur bibit penyakit untuk siapa pun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><br />
</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Salam Sehat - Tidak Konsumsi Es Batu yang bukan buatan sendiri </span></div>
<div style="text-align: justify;">
RH/Jakarta Selatan<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Sumber <a href="http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/08/20/es-batu-yang-sehat-sering-salah-tentang-warna-es-batu-674126.html" target="_blank">http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/08/20/es-batu-yang-sehat-sering-salah-tentang-warna-es-batu-674126.html </a></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglstP_qlV8SGgFKG4kzItTWxXj4s0rHlCAjB6LXGqYRa1PslxFnJiM2sA5taM9SMZpI0TYShAbSNs7n9ZgK0vu4XImGYUQ7RUTOEPtBeQLEU2pf4l9ZEPQRPaU9TqXKDY4Vvv4Hz2woev/s1600/es-batu.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="256" data-original-width="552" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglstP_qlV8SGgFKG4kzItTWxXj4s0rHlCAjB6LXGqYRa1PslxFnJiM2sA5taM9SMZpI0TYShAbSNs7n9ZgK0vu4XImGYUQ7RUTOEPtBeQLEU2pf4l9ZEPQRPaU9TqXKDY4Vvv4Hz2woev/s640/es-batu.jpeg" width="640" /></a></div>
<span style="color: black;"><br />
</span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #444444; display: inline; float: none; font-family: "lucida grande" , "lucida sans unicode" , "lato" , "helvetica" , sans-serif , "arial"; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #444444; display: inline; float: none; font-family: "lucida grande" , "lucida sans unicode" , "lato" , "helvetica" , sans-serif , "arial"; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-converted-space"></span></span><br style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #444444; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Lato, Helvetica, sans-serif, Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;" /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-61445689438019326112014-08-02T10:40:00.001+07:002018-03-01T22:18:12.758+07:00CIUMAN Memberikan Energi, Cinta, dan Keintiman serta Semakin MesraSudahkah Anda dan pasangan berciuman hari ini? Jangan sampai
lupa berciuman. Karena berciuman merupakan aktivitas yang wajib dilakukan suami istri setiap
hari.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Ciuman hangat
akan saling memberikan energi, cinta dan menjaga keintiman serta koneksi
satu sama lain. Kualitas ciuman
menurut bukan ditentukan dari lamanya, tetapi bagaimana Anda dan
pasangan melibatkan emosi saat melakukannya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Penting untuk melakukan <i>hello/goodbye kiss</i>setiap
hari, karena ciuman tersebut membangkitkan koneksi emosi Anda dan
suami. Lakukan saja ciuman ini saat Anda dan suami harus pergi ke kantor
dan sesampainya di rumah. Aktivitas ini seperti saling mengungkapkan
perasaan kalau "Aku cinta dan selalu kangen kamu". </span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="" class="photo_img img" height="200" src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xfa1/t1.0-9/249571_1386785166721_6055205_n.jpg" title="" width="200" /> </span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Juga selalu ingat, bagaimana serunya ketika berciuman untuk pertama
kalinya. Hal ini bisa membuat hubungan lebih hangat dan selalu intim.
Jangan segan berinisiatif mencium pasangan terlebih dulu, hal ini bisa
membuatnya "melayang" sepanjang hari dan selalu mengingat Anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pastikan berciuman membawa kenyamanan bagi Anda dan suami. Jangan ada
yang merasa terpaksa atau hanya untuk sekedar untuk menyenangkan. Jadi,
jangan segan untuk membahas aktivitas mesra ini demi kenyamanan bersama. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://scontent-a-hkg.xx.fbcdn.net/hphotos-xfp1/t1.0-9/254394_1386785286724_22966_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="photo_img img" src="https://scontent-a-hkg.xx.fbcdn.net/hphotos-xfp1/t1.0-9/254394_1386785286724_22966_n.jpg" title="" /></a></span></span></div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="clear: left; float: left; font-size: small; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">"Berciuman seperti 'mesin pemanas'
aktifitas seksual. Dengan ciuman Anda dan suami seperti selalu
menyalakan kembali perasaan cinta setiap hari,"</span><span style="clear: left; float: left; font-size: small; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><br /></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLEp9utojTFAP-ygMnlI7VzKjtjTIsQtQWsbcCw_1j3fzy2jTDLR2VaMQ2wHQr90AXRknBybSAIFg6OKFEnGp6J9jkbuE6cn-uAsIxmOvlDgy2PsEd4J3BelxBW9grYuQmCBnbIi_qEdSG/s1600/Image+50.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLEp9utojTFAP-ygMnlI7VzKjtjTIsQtQWsbcCw_1j3fzy2jTDLR2VaMQ2wHQr90AXRknBybSAIFg6OKFEnGp6J9jkbuE6cn-uAsIxmOvlDgy2PsEd4J3BelxBW9grYuQmCBnbIi_qEdSG/s1600/Image+50.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-79245077468220449532014-08-02T10:29:00.002+07:002014-08-02T10:29:29.384+07:00Kekerasan Terhadap Perempuan<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Kekerasan terhadap perempuan adalah tindakan dan perilaku kekerasan [fisik dan psikologis] yang dilakukan laki-laki kepada perempuan. Pelaku kekerasan terhadap perempuan biasanya [laki-laki] orang dekat perempuan yang menjadi korban. Misalnya ayah kandung dan tiri, suami, saudara laki-laki, teman kerja, majikan; maupun laki-laki pada umumnya, yang tidak dikenal korban sebelumnya.
Kekerasan terhadap perempuan, pada umumnya terjadi di dan dalam rumah tangga ataupun keluarga besar; misalnya suami terhadap isteri; ayah terhadap anak perempuan, saudara laki-laki, paman terhada keponakan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> Juga pada lingkungan pekerjaan, atasan terhadap bawahan perempuan, teman kerja, dan seterusnya; di lingkungan sosial, misalnya pembatasan fisik terhadap perempuan, ataupun perkosaan. Pada umumnya, laki-laki [para] pelaku kekerasan terhadap perempuan berasal dari keluarga yang penuh kekerasan dan mempunyai kelainan psikologis tertentu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Sedangkan perempuan korban kekerasan antara lain, anak kandung, anak tiri, pramubhakti, remaja usia sekolah, mahasiswa, karyawati, sampai ibu rumah tangga, bahkan anak-anak perempuan yang telantar.
Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi di mana dan kapan saja, artinya tidak mengenal waktu dan tempat, serta siapa korbannya, dapat terjadi pada semua perempuan. </span></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Bentuk-bentuknya pun beraneka ragam, misalnya pukulan, tamparan, pembatasan kebebasan; pelecehan seksual ringan, misalnya tatapan mata menggoda, kata-kata vulgar, sampai sentuhan-sentuhan pada bagian-bagian tubuh tertentu; serta pelecehan seksual berat, seperti penelanjangan dan perkosaan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Pada umumnya, perempuan korban kekerasan, mengalami penderitaan dan trauma fisik dan psikologis akut; amarah, depresif, dan putus asa, sensitif, mudah curiga pada orang lain; dihantui berbagai phobia, sehingga menarik diri dari aktivitas hidup dan kehidupanya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Pada beberapa kasus, perempuan yang pernah mengalami kekerasan, menjadi anti sosial; represif; membalas dendam kepada banyak orang, walaupun sasarannya bukan laki-laki yang pernah melakukan kekerasan pada dirinya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Bentuk lain dari kekerasan terhadap perempuan, adalah berupa perdaganan wanita dan anak-anak. Yaitu, para perempuan dibujuk, dirayu, ditipu dengan berbagai janji [misalnya mendapat pekerjaan, perbaikkan nasib, dijadikan isteri, dan lain-lain], kemudian dijual kepada para germo atau mucikari, untuk dijadikan pekerja seksual komersial. Biasanya perempuan yang menjadi korban berasal dari pedesaan atau desa, dan sebagian besar di antara mereka adalah kaum miskin, kurang pendidikan, lugu, polos, serta berbagai ketidakmampuan lainnya.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-23531496532117088282014-07-29T22:56:00.000+07:002018-03-01T22:08:30.003+07:00Keluarga Saudi Menyiksa Pembantu<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Kekerasan
terhadap perempuan adalah tindakan dan perilaku kekerasan [fisik dan
psikologis] yang dilakukan laki-laki kepada perempuan. Pelaku kekerasan
terhadap perempuan biasanya [laki-laki] orang dekat perempuan yang
menjadi korban. Misalnya ayah kandung dan tiri, suami, saudara
laki-laki, teman kerja, majikan; maupun laki-laki pada umumnya, yang
tidak dikenal korban sebelumnya.
Kekerasan terhadap perempuan, pada umumnya terjadi di dan dalam rumah
tangga ataupun keluarga besar; misalnya suami terhadap isteri; ayah
terhadap anak perempuan, saudara laki-laki, paman terhada keponakan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"> Juga
pada lingkungan pekerjaan, atasan terhadap bawahan perempuan, teman
kerja, dan seterusnya; di lingkungan sosial, misalnya pembatasan fisik
terhadap perempuan, ataupun perkosaan. Pada umumnya, laki-laki [para]
pelaku kekerasan terhadap perempuan berasal dari keluarga yang penuh
kekerasan dan mempunyai kelainan psikologis tertentu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Sedangkan
perempuan korban kekerasan antara lain, anak kandung, anak tiri,
pramubhakti, remaja usia sekolah, mahasiswa, karyawati, sampai ibu rumah
tangga, bahkan anak-anak perempuan yang telantar.
Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi di mana dan kapan saja,
artinya tidak mengenal waktu dan tempat, serta siapa korbannya, dapat
terjadi pada semua perempuan. </span></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Bentuk-bentuknya
pun beraneka ragam, misalnya pukulan, tamparan, pembatasan kebebasan;
pelecehan seksual ringan, misalnya tatapan mata menggoda, kata-kata
vulgar, sampai sentuhan-sentuhan pada bagian-bagian tubuh tertentu;
serta pelecehan seksual berat, seperti penelanjangan dan perkosaan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Pada
umumnya, perempuan korban kekerasan, mengalami penderitaan dan trauma
fisik dan psikologis akut; amarah, depresif, dan putus asa, sensitif,
mudah curiga pada orang lain; dihantui berbagai phobia, sehingga menarik
diri dari aktivitas hidup dan kehidupanya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Pada
beberapa kasus, perempuan yang pernah mengalami kekerasan, menjadi anti
sosial; represif; membalas dendam kepada banyak orang, walaupun
sasarannya bukan laki-laki yang pernah melakukan kekerasan pada
dirinya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Bentuk
lain dari kekerasan terhadap perempuan, adalah berupa perdaganan wanita
dan anak-anak. Yaitu, para perempuan dibujuk, dirayu, ditipu dengan
berbagai janji [misalnya mendapat pekerjaan, perbaikkan nasib, dijadikan
isteri, dan lain-lain], kemudian dijual kepada para germo atau
mucikari, untuk dijadikan pekerja seksual komersial. Biasanya perempuan
yang menjadi korban berasal dari pedesaan atau desa, dan sebagian besar
di antara mereka adalah kaum miskin, kurang pendidikan, lugu, polos,
serta berbagai ketidakmampuan lainnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-11615462194271389552014-07-25T21:43:00.005+07:002014-07-25T21:43:51.625+07:00Laksamana Keumalahayati, Maritim dan Perempuan<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi331dXENG-K__CqQDKamTGfZrk0onRrDvRKQ-BuwF7yCnZd8l-qWOJpmteoyVZvPxJFn7EIOAu781YlkaqWtji0rHS13XaLZYyUry4_gVP_zcaWe0QACbYfwAQoV64riWK9RWiP_k1ROW2eoQphNIFLgJxsfDZGDtgtJMyMT7mUQK6=" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Esther Wijayanti " border="0" src="http://assets.kompasiana.com/statics/u/prf/1360856260619263445.jpg" height="237" width="192" /></a>Saya ucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-2019. Serta selamat untuk seluruh pendukung Jokowi-JK yang gigih berjuang melawan segala fitnah yang sedemikian keji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua hal yang menggetarkan hati saya dalam pilpres kali ini adalah pidato yang dilakukan di atas kapal Phinisi, serta jumlah pemilih perempuan yang mendominasi pilpres kali ini. Artinya, perempuan Indonesia telah menentukan Presiden dan Wakil Presidennya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pidato di Kapal Phinisi, bagi kita bersama adalah sebuah pondasi tekad, sebuah monumen pengingat, untuk mengembalikan kejayaan maritim nusantara. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan dunia. Dimana Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok dilalui sekitar 63.000 kapal kargo per tahun, dan dilalui 15,2 juta barrel minyak per hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, soal maritim bukan semata soal ikan. Namun soal ketahanan nasional dan ketergantungan ekonomi dunia pada keamanan jalur perdagangan di perairan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai perempuan. Perempuan adalah faktor terpenting penentu masa depan bangsa. Perempuan yang mendapatkan pendidikan yang baik, akan mengurangi jumlah kematian bayi dan balita, mengurangi jumlah balita kurang gizi, dimana kekurangan gizi mengakibatkan otak tidak berkembang sempurna dan anak jadi tidak pintar. Secara masif, generasi yang tidak pintar ini akan menghasilkan tenaga kerja murah. Akibatnya, siklus kemiskinan bangsa berkelanjutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh, lihatlah Aceh, tingkat kematian bayi di Aceh mencapai 100 per bulan, sementara pelajar Aceh terbanyak tidak lulus UMPTN. Ada hubungan antara rendahnya kesehatan ibu dan bayi berdampak pada harapan hidup bayi, mal nutrisi dan kepandaian / ketidak lulusan UMPTN. Terlepas dari faktor-faktor tambahan seperti infrastruktur, pendidikan, dan tingkat korupsi yang turut memberi kontribusi. Garis besarnya ada pada pendidikan ibu, kesehatan ibu, yang menentukan kualitas generasi berikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karenanya, sebagaimana Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla mendeklarasikan kemenangan di kapal Phinisi sebagai pengingat kejayaan masa lalu nusantara, marilah kita juga mengingat bahwa masa depan nusantara berada di tangan perempuan yang menghasilkan generasi penerus berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Namun, kita belum punya monumen pengingat. Bahwa perempuan hebat akan menghasilkan generasi hebat. Oleh karenanya, saya mengusulkan untuk dibangun Monumen Pengingat, bahwa wanita Indonesia adalah wanita hebat, yang menghasilkan generasi hebat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Monumen usulan saya adalah dibangunnya <b>Monumen Laksamana Keumalahayati</b>, yang ditempatkan di taman kota di DKI, seperti Waduk Pluit. Ditempatkan di DKI, agar monumen ini berdampak ke seluruh Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laksamana Keumalahayati, pada abad ke-15, memimpin 100 kapal perang dan sekitar 50.000 personnel. Bandingkan dengan TNI AL yang saat ini berkekuatan 136 kapal perang dan 76.000 personnel (wikipedia).</div>
<div style="text-align: justify;">
Monumen Laksamana Keumalahayati ini sangat tepat melambangkan kejayaan pertahanan maritim nusantara. Serta diharapkan membuat anak-anak perempuan Indonesia rajin belajar, ibu-ibu mendorong anak perempuannya untuk sekolah. Para orang tua tidak mengijinkan anak perempuannya untuk putus sekolah, lalu bekerja yang seringkali kemudian terperangkap pada perdagangan perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh lapisan masyarakat agar mendorong anak-anak perempuannya untuk mendapatkan pendidikan, bersemangat menuntut ilmu, agar menjadi perempuan yang hebat seperti Laksamana Keumalahayati. Dengan demikian, dalam jangka panjang, menghasilkan generasi hebat. Indonesia Hebat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.- Esther Wijayanti -</div>
<div class="w580 ml_5" style="text-align: justify;">
<a href="http://sejarah.kompasiana.com/2013/12/27/laksamana-keumalahayati-dalam-persepsi-dunia-621854.html" target="_blank">Ini Kata Dunia Tentang Laksamana Keumalahayati</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiklah Laksamana Keumalahayati di Kompasiana, lalu bacalah komen-komen di artikelnya, anda akan menemukan respon biasa-biasa saja, dan respon ‘wah saya baru tahu’ dari para komentator. Tanyailah lingkungan anda, apakah mereka mengetahui siapa Laksamana Keumalahayati? Paling banter dijawab pahlawan Indonesia, atau nama jalan, nama rumah sakit, nama sekolahan, nama divisi perempuan partai, maupun nama kapal laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak spesial-spesial amat. Sekalipun biografinya ada dimana-mana, terutama di wikipedia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mari saya ajak anda melihat melalui sudut pandang penulis biografi Laksamana Keumalahayati dengan membaca sedikit saja cuplikan sejarahnya dari wikipedia berbahasa Inggris berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikan yang saya bold:</div>
<div style="text-align: justify;">
Admiral Keumalahayati adalah putri Admiral Machmud Syah. Cucu dari Admiral Muhammad Said Syah, putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh tahun<b> 1530-1539</b>. Jadi, dalam darah Admiral Keumalahayati, mengalir darah biru kesultanan Aceh. Setelah lulus pesantren, Keumalahayati melanjutkan sekolah di <b>Aceh Royal Military Academy</b>, dikenal dengan nama Ma’had Baitul Maqdis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menambah kekuatan angkatan laut pasca jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, serta menjaga jalur perdagangan di selat Malaka, <b>Sultan Alauddin II Mansur I Syah (1577-1589) </b>menunjuk Malahayati, sebagai <b>Admiral pertama</b>. Meskipun Malahayati perempuan, tentara-tentara dan para Jenderal menghormati Malahayati, yang telah membuktikan dirinya sebagai Komandan tempur yang terkenal kehebatannya dalam pertempuran melawan Portugis dan Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tahun 1599</b>, Komandan ekspedisi Belanda, <b>Cornelis de Houtman</b> tiba di pelabuhan Aceh. Pada awalnya, Sultan menerima de Houtman hingga kemudian de Houtman menghina Sultan. Belanda, yang sebelumnya <b>sudah bertikai dengan Kesultanan Banten </b>di Jawa Barat sebelum tiba di Aceh, memutuskan untuk menyerang Aceh. Admiral Malahayati memimpin pasukan Inong Balee (pasukan janda) untuk menyambut tantangan Belanda, yang berujung dengan <b>tewasnya Cornelis de Houtman pada tanggal 11 September,1599 dalam pertarungan satu lawan satu </b>di atas dek kapal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tahun 1600</b>, angkatan laut Belanda dipimpin oleh <b>Paulus van Caerden</b>, <b>merampok dan menenggelamkan </b>kapal dagang Aceh yang penuh dengan rempah-rempah di perairan Aceh. Pasca insiden ini, pada bulan <b>Juni 1601</b>, <b>Admiral Keumalahayati menangkap Admiral Jacob van Neck</b> saat dia berlayar di perairan Aceh. Setelah berbagai insiden penghadangan ekspedisi angkatan laut Belanda, <b>Maurits van Oranje mengirimkan Admiral Laurens Bicker dan Gerard de Roy</b> dengan membawa <b>surat permohonan maaf</b> kepada Kesultanan Aceh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Agustus 1601</b>, Admiral Keumalahayati menemui utusan Maurits van Oranje dan membuat perjanjian gencatan senjata, serta ganti rugi<b> 50 ribu gulden</b> sebagai kompensasi atas tindakan Paulus van Caerden, sementara itu dari pihak Admiral Keumalahayati harus <b>membebaskan tentara Belanda</b> yang ditahan. Setelah perjanjian ini disepakati, Sultan <b>mengirim tiga orang utusan</b> ke Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Reputasi Admiral Keumalahayati sebagai<b> Penjaga Kesultanan Aceh (Guardian of The Aceh Kingdom)</b>membuat Inggris memilih menggunakan langkah diplomatik untuk memasuki Selat Malaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ratu Elizabeth I mengirim James Lancaster </b>kepada Sultan Aceh, yang kemudian bernegosiasi dengan Keumalahayati. Hasil dari negosiasi adalah perjanjian <b>pembukaan rute kapal dagang Inggris ke Jawa</b> yang disusul dengan pembukaan kantor cabang Inggris di Banten. <b>Ratu Elizabeth I menganugerahi Lancaster gelar Knighthood </b>atas suksesnya melakukan pembicaraan diplomatik dengan Aceh dan Banten.</div>
<div style="text-align: justify;">
Admiral Keumalahayati tewas dalam peperangan melawan Portugis di Teuluk Krueng Raya, dan dimakamkan di lereng Bukit Kota Dalam, 34 km dari Banda Aceh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dunia, nama Admiral Keumalahayati sering disebut sebagai satu dari 10 Best Woman Warrior, dan satu dari 7 Warlord Woman in history.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa pentingnya yang saya bold?</div>
<div style="text-align: justify;">
Itu adalah waktu kejadian, nama orang, nama sekolah, jabatan seseorang, serta peristiwa penting yang mengikutinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernahkah anda dengar orang tua kita bercerita, dia lahirnya waktu Belanda menyerang Jogja? Atau waktu gunung meletus? Waktu DI/TII masuk kampung? Waktu ada pembantaian PKI? Waktu Surabaya dibom? Atau lahirnya waktu Soekarno baca Proklamasi?</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini, masih banyak sekali orang yang tidak tahu persis tanggal lahirnya kapan. Karena pertengahan abad 19 banyak masyarakat tidak bisa baca tulis. Situasi tidak memungkinkan lembaga pemerintahan dimana orang-orang yang bisa baca tulis membuat akta kelahiran masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi abad ke-15, di saat Keumalahayati hidup. Tidak adanya data kelahiran Keumalahayati menunjukkan bahwa orang Aceh tidak punya akta lahir Keumalahayati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian Admiral Cornelis de Houtman, tidak mungkin bisa se-akurat itu jika bukan pihak Belanda sendiri yang mencatatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ganti rugi 50 ribu Gulden, tidak mungkin diingat dan diceritakan turun temurun oleh anak cucu orang Aceh selama 500 tahun kalau bukan karena dicatat oleh pihak Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pilihan strategi diplomatik Ratu Elizabeth I, bukannya memilih jalan perang, tidak mungkin diketahui oleh masyarakat Aceh, tapi pihak Inggris sendiri yang mencatatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rakyat Aceh tidak akan tahu bahwa Lancaster dianugerahi Knighthood kalau bukan Inggris yang mencatatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang Aceh tidak akan ingat nama Admiral Laurens Bicker dan Gerard de Roy yang diutus oleh Mauritz van Oranje lalu diceritakan turun temurun selama 500 tahun. Ini catatan milik Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Admiral Keumalahayati, jelas menjadi sorotan Eropa, sedemikian rupa sehingga sepak terjangnya dicatat untuk dipelajari. Kemenangan-kemenangan Admiral Keumalahayati dalam berbagai pertempuran disoroti. Kematian Cornelis de Houtman ditebas rencong di tangan Keumalahayati dicatat. Admiral Keumalahayati juga dijuluki sebagai Penjaga Kesultanan Aceh. Bahkan Elizabeth I tidak berani berperang melawan Aceh, dan memilih langkah diplomatik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu, Indonesia merupakan daerah yang mensuply 100% kebutuhan merica , kina dan karet dunia. Sementara, rempah-rempah lainnya mensupply 50%-100% kebutuhan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang bisa berdagang dengan berbagai wilayah di Indonesia tanpa melewati 100 kapal perang berkapasitas 400-500 angkatan laut di bawah pimpinan Admiral Keumalahayati. Sehingga, Admiral Keumalahayati adalah faktor penting yang harus diperhatikan. Segala sesuatu tentang Admiral Keumalahayati dipelajari, dan masuk dalam analisa Strength Weakness Opportunity dan Threat dalam berbisnis dengan berbagai wilayah di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaannya sebagai <b>Penjaga Kesultanan Aceh (Guardian of The Aceh Kingdom)</b> dihormati oleh dunia. Tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karenanya Belanda dan Inggris punya catatan lengkap tentang Keumalahayati – Admiral yang akan mereka hadapi jika melewati Selat Malaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan Indonesia saat ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberi nama jalan, rumah sakit, kapal perang, dengan nama Keumalahayati dirasa sudah cukup. Tapi negara cuek saja, masyarakat tidak dianggap perlu tahu bahwa Indonesia, khususnya Aceh, pernah punya <b>Penjaga Kesultanan Aceh</b> perempuan dan dihormati para jenderal Aceh saat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa pentingnya bagi masyarakat, dan anak-anak sekolah untuk mengenal Laksamana Keumalahayati?</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak-anak perlu kenal pahlawannya yang gagah berani melawan kejahatan terhadap negara. Agar mereka punya cita-cita setinggi langit, makan yang banyak, belajar yang rajin, kalau besar nanti jadi orang hebat seperti Laksamana Keumalahayati yang ditakuti seantero angkatan laut Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wahai anak-anak perempuan Aceh, </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> Pandanglah nenek moyangmu Laksamana Keumalahayati, Penjaga Kesultanan Aceh, Guardian of The Aceh Kingdom. Nanti kalau besar kalian jadi Guardian of Nangroe Aceh Darussalam seperti Laksamana Keumalahayati. Kalian keturunan Great Warrior, keturunan Warlord Women. Nggak pantas ditangkap sama levelan satpol pp cuma gara-gara salah pakai baju atau salah duduk di motor.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esther Wijayanti
<b> </b></div>
<br />
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fassets.kompasiana.com%2Fstatics%2Fu%2Fprf%2F1360856260619263445.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi331dXENG-K__CqQDKamTGfZrk0onRrDvRKQ-BuwF7yCnZd8l-qWOJpmteoyVZvPxJFn7EIOAu781YlkaqWtji0rHS13XaLZYyUry4_gVP_zcaWe0QACbYfwAQoV64riWK9RWiP_k1ROW2eoQphNIFLgJxsfDZGDtgtJMyMT7mUQK6=" -->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-26966385975677779262014-07-23T23:34:00.000+07:002018-03-01T22:11:11.279+07:00Berikanlah 7 Manfaat ML Kepada Suami<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: center;">
<img alt="137073944835039967" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/06/137073944835039967.jpg" height="300" width="400" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;">Masih cinta, sayang, suami khan …!? pastinya semua perempuan yang telah bersuami, mempunyai jawaban yang paling pas. Juga, mereka atau masing-masing mempunyai banyak cara khas untuk mengungkapkan cinta, dan kasih sayang tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;">Ada banyak cara ungkapkan cinta dan kasih sayang kepada suami; misalnya manjakan dirinya untuk urusan perut di <i>meja makan, </i>siapkan kebutuhan mandi, kerapihan pakaian ketika ia mau berangkat kerja, termasuk rapikan ikatan dasi, dan lain sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;">Di samping itu, ada juga manjakan suami ketika ia atau bersama di ranjang, dan ini sangat penting serta bermanfaat. Benar, sangat bermanfaat, jadinya kita jangan asal <i>ladenin </i>atau <i>layani</i> dia, namun ikut berupaya agar ia pun mendapat <i>manfaat</i>dari <i>kerja mesrah </i>kita; jadi jangan sekedar<i> bagaikan batangan pisang dingin</i>, namun obat dan terapis yang hangat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;">Lho ko’ …</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;"><img alt="137074623613198464" class="alignright size-full wp-image-258959" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/06/137074623613198464.jpg" height="376" style="display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; max-width: 600px; padding: 4px;" title="137074623613198464" width="271" />Menurut Yourtango.com, dalam<a href="http://www.yourtango.com/2013185192/7-shocking-sex-benefits-men" target="_blank"><span style="color: blue;">You’re Keeping Him Healthy! 7 Shocking Benefits Of Sex For Men,</span></a>; ya ada <i>seven benefit</i> utama yang bisa kita berikan kepadanya, plus ditambah dari berbagai sumber lain, antara lain,</span></div>
<ol style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 11pt;">Menguatkan jantung. Berikan diri kesempatan untuk berkeringat di ranjang minimla 3 kali/minggu, karena bisa</span><span style="font-size: 11pt;">mengurangi risiko serangan jantung dan stroke</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Meningkatkan </span><i><span style="font-size: 11pt;">mood</span></i><span style="font-size: 11pt;">. Mood untuk <i>yang satu itu</i>, bisa muncul dengan sendirinya akibat kerja hormon, atupun karena <i>proses</i> yang muncul dari <i>banyak hal, </i>misalnya rayuan, aroma tubuh, dan kata-kata nakal dari kita. Mood pun, bisa muncul akibat (setelah) ML<i>, karena </i>otot-otot badan menjadi renggang dan lemas setelah <i>olah raga paduan </i>badan. Dengan demikian<i> ML </i>bisa menjaga suasana hati, menghilangkan stres akibat tekanan pekerjaan dan meningkatkan harga diri, menangkis depresi, serta menciptakan perasaan nyaman pada diri suami</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Tidur nyenyak. Ada semacam anekdot laki-laki beristeri, “Sulit tidur!? Tidurilah isterimu, dan/kemudian tidurlah dengan pulas atau nyenyak;” “Obat tidur terbaik adalah ML;” dan lain sebagainya. Anekdot itu memang<i>sepenuhnya </i>benar, karena pada umumnya sebagian besar laki-laki tertidur pulas setelah <i>bertempur</i> ranjang. ML pun bisa </span><span style="font-size: 11pt;">mempengaruhi kualitas tidur, dan <i>menjaga kesimbangan </i>berat badan; apalagi jika ia/suami (dan juga kita) mendapat orgasme setiap kali ML. Sebab, pada waktu orgasme, terjadi pelepasan hormon <i>oksitosin </i>atau <i>hormon cinta </i>yang merupakan zat tidur.</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Mengurangi risiko kanker prostat. ML </span><span style="font-size: 11pt;">secara teratur biosa melindungi suami dari kanker prostat. Berdasar Survei National Cancer Institute - USA, laki-laki yang mengalami rata-rata 21 ejakulasi/bulan memiliki risiko 33 persen lebih rendah terkena kanker prostat, daripada mereka yang hanya 4-7 kali ejakulasi/bulan</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Menghilangkan rasa sakit. </span><span style="font-size: 11pt;">Hasil survey menjukan bahwa laki-laki yang menghirup aroma aroma <i>oksitosin</i> dan kemudian ditusuk jarinya, ternyata tingkat rasa sakitnya menurun sampai setengah. (Aroma) Oksitosin juga bisa <i>bewrtindak </i>sebagai obat untuk mengurangi sakit kepala, migrain, dan sakit punggung.</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Tubuh fit, sehat, tak ada penumpukan lemak pada bagian-bagian tubuh tertentu. Ya, ML bisa merupakan <i>fitnes</i> gratis dan termudah, termuarah. Bayangkan saja, jika melakukan <i>fitnes khusus </i>ini selama 30 menit, maka membakar 200 kalori; bagaiman jika melakukannya 2 kali/hari (malam dan pagi), hasilnya akan luar biasa; bukan saja tubuh suami yang terjaga bentuknya, namun kita pun bisa tetap langsing. Tak percaya, coba aja deh</span></li>
<br />
<li><span style="font-size: 11pt;">Terlihat Muda lebih lama atau awet muda</span><span style="font-size: 11pt;">. Berdasar berbagai penelitian menujukan bahwa ML rutin, bisa membuat diri kita terlihat muda lebih hingga 10 tahun; demikian juga sang suami. Menurut survey dari British Medical Journal, menunjukan bahawa laki-laki yang memiliki frekuensi orgasme tinggi, memiliki tingkat kematian 50 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 22px;">Tentu saja, semua manfaat itu tidak datang atau muncul, jika tanpa <i>sikon </i>awal yang mendukung, sikon hati, jiwa, rohani, kesehatan tubuh (termasuk bau badan serta aroma atau wangi kamar), dan <i>permaian pendahuluan </i>yang menyenangkan</span></div>
<center>
</center>
<div>
<center>
<br />
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-19326744737393328232014-07-22T23:16:00.000+07:002018-03-01T22:20:12.418+07:00Nilai-nilai Hidup dan Kehidupan<blockquote>
<div style="text-align: center;">
<img alt="1381018077578986810" class="aligncenter size-full wp-image-292847" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/1381018077578986810.jpg" height="115" title="1381018077578986810" width="501" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan; atau salah satu unsur kebudayaan adalah nilai-nilai hidup dan kehidupan? Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan karena mempunyai kaitan erat. Jika kebudayaan dimengerti sebagai hasil cipta manusia untuk memperbaiki, mempermudah, dan meningkatkan kualitas diri; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan. Akan tetapi, jika kebudayaan dimengerti sebagai keseluruhan kemampuan [pikiran, kata, dan tindakan atau perbuatan] manusia; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan unsur-unsur kebudayaan yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai sikonnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada interaksi antar manusia, biasanya mencerminkan etika, etiket, dan kata-kata maupun tindakan etis yang ada atau <i>melekat</i> pada diri mereka. Di samping itu, juga memperlihatkan nilai dan norma yang dianut atau diberlakukan dalam hidup dan kehidupannya. Menurut maknanya, etika, etiket, hal-hal etis, nilai, dan norma dapat berlaku atau mempunyai kesamaan secara universal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akan tetapi, jika diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kata dan tindakan serta perilaku dalam interaksi antar manusia; maka berbeda sesuai sikon serta lingkungan interaksi itu terjadi. Orang-orang di benua Amerika, Eropa, Asia mempunyai pengertian atau pun pemahaman yang relatif sama tentang etika, etiket, hal-hal etis, nilai, norma. Namun, ada kata-kata, tindakan, dan perilaku keseharian yang telah menjadi kebiasaan orang-orang Amerika dan Eropa yang berbeda dengan masyarakat Asia maupun Afrika, dan seterusnya. Dan jika kebiasaan-kebiasaan itu dipraktekkan pada sikon Asia, maka dianggap [atau pun disebut dan dituduh] tidak etis dan tak sesuai nilai-nilai atau pun norma ketimuran, dan lain sebagainya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan hidup dan kehidupan merupakan seluruh aspek yang bertalian dengan manusia serta kemanusiaannya; dalam hubungannya dengan sesama dan Ilahi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi, </span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan keseluruhan tampilan diri, sikap, kata, perbuatan manusia sesuai sikonnya. Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar dirinya sejak kecil.</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hal-hal tersebut, antara lain,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">agama atau ajaran-ajaran agama, biasanya bersifat mutlak; artinya tertanam dan berakarnya nilai-nilai dalam diri seseorang, yang kadang telah menjadi prinsip hidupnya, merupakan akibat dari pemahaman keagamaan yang kuat dan mendalam; dan seringkali ia tidak bisa menjelaskan alasan-alasan mempunyai prinsip [yang mungkin orang lain menganggap sebagai suatu <i>kekakuan</i>], namun karena <i>imannya</i>, ia tetap pada pendiriannya </span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">norma atau pun kebiasaan yang berlaku dalam komunitas; norma-norma yang berlaku pada suatu komunitas biasanya bersifat <i>warisan bersama</i>; artinya semua anggota komunitas menyetujui dan mempraktekkannya. Karena merupakan <i>warisan bersama</i>, maka hal itu terus-menerus <i>diturunkan</i></span><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"> kepada generasi berikut; dan bisa dipakai sebagai salah satu indentitas bersama pada komunitas tersebut; dengan demikian, sampai kapan atau dimana pun ia berada, maka selalu mempertahankan nilai-nilai tersebut</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">pendidikan formal dan informal, disiplin, latihan, bimbingan orang tua maupun guru; semuanya itu merupakan <i>penanaman</i> nilai-nilai yang dilakukan sejak dini oleh orang dewasa ke dalam diri seseorang atau anak-anaknya. Proses <i>penanaman</i> itu dilakukan secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan tertanam nilai-nilai luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat diterima oleh sesamanya</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">interaksi sosial yang membawa perubahan pikiran dan tujuan mengungkapkan kata serta melakukan tindakan </span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">pengalaman serta wawasan yang didapat karena adanya interaksi dengan orang lain serta keterbukaan menyerap hal-hal baru</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, ada kesamaan nilai-nilai hidup dan kehidupan yang ada di suatu komunitas masyarakat; kesamaan yang berlaku dan diterima oleh seluruh anggota komunitas. Hal tersebut, termasuk nilai-nilai keagamaan, berlaku untuk semua umat yang menganut agama. Walaupun demikian, pada masing-masing orang [tiap-tiap pribadi] ada nilai-nilai yang khas, sesuai dengan masukan-masukan yang didapatkannya. Dan bisa saja [seringkali] terjadi, nilai-nilai hidup dan kehidupan pada pribadi seseorang </span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berbeda </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">dengan yang berlaku dalam masyarakat. Nilai-nilai hidup dan kehidupan dalam masyarakat pun mempunyai aneka perbedaan tertentu karena berbagai latar belakang anggotanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masukan-masukan [ajaran] keagamaan yang dominan pada seseorang sangat mempengaruhi nilai-nilai hidup dan kehidupannya. Orang yang mempunyai nila-nilai keagamaan yang baik, kokoh, dan kuat, akan menjadikan ia mampu bersifat kritis terhadap hal-hal ada di sekitarnya. Namun, nilai-nilai hidup dan kehidupan yang dominan [karena] ajaran agama tidak boleh menjadikan fanatisme keagamaan yang sempit. Nilai-nilai keagamaan dapat menjadi suatu <i>saringan </i>untuk mampu menahan diri terhadap semua pengaruh buruk. Dengan itu, jika seseorang yang mendapat masukan-masukan ajaran Kristen, maka ia akan mempunyai nilai-nilai kristiani dalam hidup dan kehidupannya. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/68/o.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/68/p.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/68/a.gif" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/63/j.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/63/a.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/63/p.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/63/p.gif" /><img alt="" border="0" src="http://www.desiglitters.com/i/63/y.gif" /></div>
</blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-17765111852851835692014-07-19T20:25:00.003+07:002018-03-01T22:16:12.809+07:00Bahaya Fragmentasi Pada Perempuan Usia 40an<div style="text-align: justify;">
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">Fragmentasi
yang dimaksud di sini adalah hubungan antara manusia pada suatu rentang
waktu dan lokasi tertentu. Artinya, pada suatu lokasi tertentu, terjadi
hubungan antar manusia yang penuh keakraban, tulus, jujur, dan penuh
keramahan; namun kemudian menjadi putus setelah mereka keluar dari
lokasi tersebut; lamanya hubungan itu, terbatas pada keberadaan pada
lokasi mereka berhubungan. </span><span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<a href="http://assets.kompasiana.com/statics/u/prf/13992573692039537251.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="pr_10" src="http://assets.kompasiana.com/statics/u/prf/13992573692039537251.jpg" /></a><span style="font-size: small;">Fragmen
artinya bagian-bagian kecil suatu benda, namun masih terlihat ciri-ciri
asalnya; fragmen juga bermakna babak atau bagian dari suatu sandiwara
atau drama. Tetapi, fragmentasi yang dimaksud di sini adalah hubungan
antara manusia pada suatu rentang waktu dan lokasi tertentu. Artinya,
pada suatu lokasi tertentu, terjadi hubungan antar manusia yang penuh
keakraban, tulus, jujur, dan penuh keramahan; namun kemudian menjadi
putus setelah mereka keluar dari lokasi tersebut; lamanya hubungan itu,
terbatas pada keberadaan pada lokasi mereka berhubungan.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pada
umumnya fragmentasi yang terjadi atau terbangun itu, mendatangkan
manfaat pada orang lain [biasanya orang-orang dekat]; hubungan timbal
balik yang erat, dan hanya terjadi pada rentang waktu dan tempat
tertentu.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Misalnya,
hubungan baik antara guru dengan orang tua, selama anaknya menjadi
murid atau belajar di sekolah tertentu. Melalui hubungan itu, orang tua
mengharapkan anaknya mendapat perhatian lebih dari guru. Tetapi, ketika
anaknya lulus, maka keakraban hubungan yanag pernah terbangun menjadi
hilang, bahkan seakan tidak pernah saling mengenal. Bisa juga terjadi
ketika interaksi di tempat duduk pesawat, KA, bus antar kota, dll, ada
percakapan yang akrab, namun setelah sampai di tujuan, maka terlupakan
dan saling melupakan;</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Interaksi
sosial, rakyat Indonesia, bangsa dan negaraku, juga hampir sama; setiap
hari ada atau terjadi hubungang, namun cepat sekali saling melupakan,
dan bahkan menjatuhkan dengan nada amarah serta kebencian.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Fragmentasi,
sesaat menyatukan karena untuk mencapai tujuan yang sama dan hampir
sama; dan setelah mencapai tujuan, kembali saling tak mempedulikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Fragmentasi
menjadikan persahabatan, hubungan, koalisi, keakraban dan hubungan
antar manusia menjadi SEMU, berdasarkan kepentingan dan keuntungan;
tidak ada perhatian, tidak ada kasih, tidak simpati dan empati; semuanya
penuh “demi tujuan atau mencapai tujuan”</span></div>
<h3 style="line-height: 200%; margin-bottom: 18pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;"><span style="color: blue;"> </span></span><img alt="13776579451088370585" class="size-full wp-image-274928" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/13776579451088370585.jpg" height="208" title="13776579451088370585" width="320" /></h3>
<h3 style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;"><span style="color: blue;">\Saya
tak perlu menjelaskan tentang Fragmentasi, karena LAMPIRAN-SUPLEMEN di
atas, sudah cukup menjelaskan apa dan makna Fragmentasi.</span><br />
</span></h3>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Perempuan usia 40an di sini, adalah mereka, para isteri yang selain sebagai ibu rumah tangga, juga berprofesi sebagai <i>perempuan kantoran. Perempuan Kantoran </i>di
perusahan swasta, pns, atau pun tenaga akademik di PT dan lain
sebagainya; dengan segala bentuk kesibukan di luar rumah (dan tidak
didampingi suami). </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Tugas rangkap <i>Perempuan Kantoran </i>seperti itu, tak jarang melakukan perjalan sendiri (dengan pesawat, Kerta Api, atau pun mobil travel), bahkan <i>berlama-lama </i>di luar rumah bersama dengan rekan kerja, bisnis, klien, atau pun <i>orang-orang penting </i>lainnya. Tak menutup kemungkinan, setelah <i>meeting</i>, harus juga<i> lunch, dinner</i> atau <i>terpaksa nginap </i>sendiri<i> </i>di luar kota, jauh dari suami dan keluarga.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Dalam
sikon seperti itulah, kadang muncullah para penggoda yang tak di
sangka; mereka ada bisa saja rekan kerja, rekan bisnis, klien, atau yang
tadinya meeting bareng, dan sejenisnya; dengan alasan yang dicari-cari,
ingin ngobrol atau bertemu dengan/dalam keadaan santai serta <i>bukan </i>urusan pekerjaan atau ngobrol lainnya.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Sebagai
orang Timur, dalam budaya ketimuran, tentu saja, jika menolak, maka
bisa dianggap sombong, angkuh, atau pun tak bersahabat, dan lain
sebagainya. Sebaliknya jika menerima ajakan <i>ngobrol, </i>maka
mengurangi waktu istirahat, ataupun mudah terlihat orang lain (yang tak
tahu menahu urusannya), kemudian bisa menjadi bahan omongan sekaligus
fitnah. </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Fragmentasi karena tugas/kerjaan itulah yang sering menjadi <i>godaan </i>(pda
dan terhadap) perempuan pekerja. Mereka mungkin saja, kekasih yang
setia, ibu yang baik, serta isteri yang sangat mencintai suaminya, akan
tetapi kebersamaan karena pekerjaan dan tugas, bisa terjerat dalam sisi
selanjutnya dari Fragmnetasi. Bisa saja memunculkan atau berdampak pada <i>bobo bareng/ML</i>
karena sama-sama terbuai dengan sikon, walaupun mereka sebelumnya bukan
selingkuhan. Kemudian, berlanjut serta berlanjut pada hal-hal yang di
luar dugaan lainnya. </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;"> Melihat <i>peluang </i>dan kenyataan <i>yang bisa </i>seperti
itu, apa yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan dan jaga
diri!? perlu, karena sekuat dan sekokoh apapun perempuan kantoran, ia
bukan malaikat suci yang imun terhadap godaan lawan jenis. Oleh sebab
itu, harus mempunyai kekuatan dan senjata untuk melawannya. </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Ya,
godaan bisa saja datang dan selalu ada; dan itulah sifat si penggoda.
Penggoda selalau menggoda, namun tergantung dari yang digoda, mau
tergoda atau tidak. </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Berdasar
pengalaman, ada senjata ampuh, yaitu ketegasan; tegas berkata tidak,
dilanjutkan dengan menolak; dan terus menerus tegas serta menolak.
Karena jika sekali saja <i>tidak </i>tegas dan tak menolak, maka itu akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal berikutnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 18pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 200%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dan
lebih dari itu, kita bisa kembali pada makna Fragmentasi tersebut, ” ….
ada percakapan yang akrab (ketika uruasan tugas dan pekerjaan), namun
setelah selesai, maka terlupakan dan saling melupakan, ….” Di sini,
hubungan terjadi hanya berdasar fungsi, kerjaan, dan tugas, tak lebih
dari itu; sehingga tak peluang atau membuka kesempatan untuk hal-hal
yang bisa saja membuat jutuh ke dalam <i>jurang </i>ketidakberesan. </span></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-78318683901987909912014-07-19T10:57:00.001+07:002018-03-01T22:17:09.328+07:00Ciri ABG yang Sudah ML<code></code><br />
<center>
<div style="text-align: center;">
<code><br /></code></div>
<code>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</code></center>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img alt="1349174279694739676" class="size-full wp-image-209338 " src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/10/1349174279694739676.jpg" height="179" title="1349174279694739676" width="300" /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2012/06/11/ciri-ciri-abg-yang-telah-melakukan-hubungan-seks-pra-nikah-468937.html" target="_blank"><b>UNTUK PARA AYAH-IBU. </b></a>SEKS
= jenis kelamin, organ reproduksi; SEKS MANIAC = manusia yang mempunyai
nafsu seks yang sangat berlebihan; SEKSUAL = segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan
perempuan; SEKSUALITAS = Ciri, sifat, peran seks; dorongan seks;
kehidupan seks.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan <i>ciptaan</i>
TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi
atau pertambahan kuantitas [jumlah] umat manusia. Seks juga merupakan
salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan
antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span lang="IN">Seks</span>, Seksual, <span lang="IN">dan </span>S<span lang="IN">eksualitas
seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi
beberapa orang -ataupun kelompok masyarakat- adalah hal tabu dan
terlarang. Konsep yang dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan
terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda. </span><span lang="IN">Ada
orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena
manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam
dirinya. Tetapi ada juga yang ingin mengetahui seluk beluknya dengan
baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang
seks dan seksualitas.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Dengan
demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering
merupakan permasalahan yang mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas
tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-isteri, serta
pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<div>
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Kenikmatan
Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa
terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa
juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, </span><span style="font-size: small;"><b style="font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif;"><i>orang bisa melakukan itu sebagai </i><i>sex pra-nikah (yang melakukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); </i>dan <i>sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya).</i></b></span></div>
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Sex pra-nikah, (di sini, perkawinan
tak berfungsi dalam dunia sex ini) telah terjadi dan merambah kesegenap
lapisan usia; setiap laki-laki dan perempuan setelah akil balig, bisa
melakukannya. Ada banyak peluang (dan sangat gampang didapat) untuk itu.
Akibatnya, tak sedikit kehamilan pada usia remaja, kematian akibat
gagal aborsi, dan tak terhitung anak yang terlahir sebelum menikah. Sex
pra-nikah (SPN), bisa terjadi pada mereka (pasangan) yang masih pacaran,
mereka (pasangan) sudah bertunangan, atau pun laki-laki dan perempuan
usia dewasa yang belum menikah (namun butuhpenyaluran energi seksnya);
bisa dilakukan dengan pacar, tunangan, ttm, atau pun dengan laki-laki
dan perempuan yang berprofesi sebagai pekerja sex komersial.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">SPN bisa
terjadi atau pun dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak-cucu kita
(anda dan saya); semua abg dari berbagai latar belakang (sosial, agama,
pendidikan, dan lain-lain) berpeluang sama, mereka bisa lakukannya;
apalagi sikon sekarang yang penuh dengan gegap gempita pergaulan bebas,
semuanya membuka peluang serta mempermudah abg melakukan spn. Laporan
media massa menunjukkan bahwa, tak sedikit abg (usia pelajar kelas enam
dan smp), sudah mengenal dan melakukan spn.<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div>
<span style="font-size: small;">Hal di atas, bukan untuk menakutkan
anda (para ayah dan ibu, yang mempunyai abg putera/i); Bagaimana
mendeteksi dini hal tersebut atau mengetahui jika mereka telah
melakukan spn?</span></div>
<span style="font-size: small;">Untuk
mengetahui sudah pernah atau belum pernah, cuma ada satu yang paling
gampang dan efektif, yaitu kejujuran dan pengakuan sang anak. Hal
ini/itu hanya terjadi melalui proses dialog yang cukup panjang antara
sang anak dengan ayah-ibu; kecuali, jika mereka (terutama remaja puteri)
telah hamil.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div>
<span style="font-size: small;">Lalu,
bagaimana bisa mencapai dialog tersebut!? Jika tak mampu melihat
tanda-tanda bahwa mereka (sang anak, si abg tersebut) telah melakukan
spn!? Ada banyak informasi tentang cara melihat ciri-ciri abg sudah
melakukan spn;namun itu tidak mutlak terjadi, bisa berbeda antara satu
abg dengan yang lainnya. </span></div>
<span style="font-size: small;">Sehingga
yang lebih utama dari sekedar melihat ciri-ciri fisik tersebut adalah
hubungan psikhologis antara ayah-ibu dan anak; hubungan yang saling
terbuka, jujur, saling menghargai, dan bahkan keseganan, satu sama
lain. Ada baik lihat ciri-ciri berikut, </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> PUTERI</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; font-style: inherit;">Ujung mata didekat hidung menurun ke arah dalam kearah dalam; ini yang paling umum</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Rambut tipis dipinggir pelipis, dekat telinga tidak tegak berdiri.</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Lengan, dekat bahu, tidak tipis.</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Pinggir paha belahan terlihat nyata alias tidak bulat lagi.</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Terlihat urat pada betis, bukan varises</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Jika jari kelingking dipegang langsung keringat dingin, salah tingkah </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Bentuk pinggul yang turun ke bawah</span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jika sudah sering melakukan hubungan intim biasanya sebagian besar wanita akan mengalami pembesaran pada daerah panggul</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jika masih baru melakukan hubungan, bias terlihat dari cara jalan yang agak rikuh dan menahan sakit</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Mungkin ada yang lain … !?</span></li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> PUTERA</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><div>
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Perut pada bagian pinggang terlihat kendor</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></div>
</li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jika mengetok bagian lutut, maka berbunyi nyaring</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Pinggul turun</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Sering tau lebih mudah lemas – lelah</span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Tampak di leher, sudah keluar <i>jakun</i></span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Suara lebih <i>ngebas</i></span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></li>
<li><div>
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jika melihat perempuan sexy, mata tertuju ke wilayah paha dan dada </span><span style="font-size: small; font-style: inherit;"> </span></div>
</li>
<li><span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Ada yang lain …. !?</span></li>
</ol>
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Sekali lagi, ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak -
tidak merata - tidak sama untuk semua abg; bisa saja berbeda satu sama
lain. Oleh sebab itu, ada baiknya, anda memperhatikan serta mempunyai
kepekaan terhadap perkembangan abg anda. Tanpa itu, maka bisa saja anda
tak pernah tahu adanya perubahan-perubahan radikal yang terjadi atau
ada pada mereka.</span><br />
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> <a href="http://retnohartati.8m.net/whats_new_1.html" target="_blank">Sumber: rh.8m.net</a></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://retnohartati.8m.net/whats_new_1.html" target="_blank"><img alt="13393965671592218396" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/13393965671592218396.gif" /></a> </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-70582354779131749212014-07-19T10:47:00.001+07:002014-07-19T11:04:00.414+07:00MALU dan TAK TAHU MALU<div id="page_title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://retnohartati.8m.net/blank_4.html" target="_blank"><img alt="retno" class="aligncenter size-full wp-image-192601" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/07/1341486324460300157.jpg" height="360" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="MALU" width="571" /> </a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Malu
bermakna merasa sangat tidak enak hati, hina, rendah, tak mampu,
karenna berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan
kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dan sebaganua); segan
melakukan sesuatu karena ada rasa hormat; merasa renda karena berada <i>di tengah-tengah orang penting. </i>Memalukan, bermakna menjadikan
(menyebabkan, memberi) diri sendiri dan orang lain (menjadi) malu;
atau mempermalukan, membuat diri sendiri malu. Kemaluann,
adalah sesuatu yg menyebabkan malu; alat kelamin (laki-laki atau
perempuan).<span style="font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pada
dasarnya, semua manusia normal (sehat fisik, sehat rohani, sehat jiwa)
mempunyai rasa malu, serta pahami betul hal-hal apa saja yang membuat
dirinya kehilangan rasa malu sehingga menjadi tak tahu malu.Pemahaman
itu, menjadikan dirinya berhati-hati bila berbicara, bertindak, atau pun
melakukan sesuatu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Itu, sedikit makna malu …. lalu bagaimana dengan tak tahu malu!?</span></div>
<div align="justify">
<blockquote style="border: medium none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
</blockquote>
</div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Gampangnya, tak
tahu malu adalah kebalikan dari malu. Tidak tahu tahu malu tak
sederhana itu, melainkan datang dari dalam jiwa/diri seseorang. Tak tahu
malu bisa dan biasanya dikategorikan ke dalam</span></div>
<div align="justify">
<ul>
<li><span style="font-size: small;">tak tahu malu sesaat - sementara,</span></li>
<li><span style="font-size: small;">tak tahu malu karena gangguan medis atau penyakit fisik</span></li>
<li><span style="font-size: small;">tak tahu malu karena gangguan jiwa</span></li>
</ul>
</div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Tak
tahu malu sementara. Biasanya terjadi karena adanya dorongan atau
kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga kesampingkan rasa malu, segan,
agar bisa melakukan sesuatu sesuai kebutuhan saat itu. Misalnya,
seorang bawahan yang harus membawa sesuatu ke/pada bosnya (yang
sementara) meeting dengan koleganya; ia segan, namun harus lakukan; ia
kesampingkan semua keseganannya, sehingga berani hadir di tengah-tengah
orang (yang menurutnya tak sebanding dengan dirinya). Bisa juga, anak
muda yang membuang rasa malunya, untuk menyatakan cinta ke orang yang ia
naksir. Rasa tak tahu malu seperti ini, cuma sesaat, dan kadang menjadi
bahan lucu-lucuan, jika diingat atau diceritakan kepada yang lain.
Termasuk di dalamnya tak tahu malu karena terpaksa atau dipaksa
sehingga sesaat tak tahu malu.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Tak
tahu malu karena gangguan medis atau penyakit fisik. Ini biasa dan
biasanya terjadi pada orang yang sakit, alami kecelakaan, atau gangguan
fisik lainnya. Ia tak mampu untuk mengkontrol anggota tubuh atau bagian
tubuh sehingga terbuka atau terlihat umum. Mungkin saja, ia sadar dan
menyadari tentang ada hal-hal dalam dirinya (yang tertutup, membuat
dirinya malu, dan lain sebagainya) terbuka/terlihat, tetapi karena ada
gangguan medis, maka cuma diam, menahan rasa malu.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Tak
tahu malu karena gangguan jiwa. Tak tahu malu seperti ini, terjadi pada
orang-orang yang sakit jiwa, gangguan jiwa akut, sinting, gila, dan
sejenisnya; misalnya mereka yang jalan - lari telanjang dengan keadaan
kumuh - kotor, dan lain sebagainya. Atau, bisa saja mereka yang tahu
malujenis ini, terlihat sehat - segar - normal, akan tetapi jiwanya
sakit atau mengalami gangguang jiwa. Orang yang seperti ini,
benar-benar urat malunya sudah putus, sehingga ia berkata, bertindak,
bahkan menulis sesuatu, dengan enaknya, tanpa rasa malu. Parahnya,
orang-orang seperti ini, tidak tahu dan tak menyadari diri bahwa ia
mengidap sakit jiwa - gangguan jiwa serta perlu di tolong.
Ia berlaku layak seperti orang normal, tetapi akibat dari kata-kata,
tulisan, tindakannya, orang lain langsung bisa menilai bahwa sumbernya
adalah orang yang sakit jiwa.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Nah,
perilaku tak tahu malu itu, merambah dan ada pada banyak orang; ada
pada anggota parlemen - jajaran/aparat pemerintah yang korup, tokoh
agama, anak-anak sampai dewasa, maling, pelanggar ham, termasuk para pengguna Facebuk, Twitter, dan seterusnya. Tandanya adalah, mereka selalu berkomentar dengan kata-kata kasar, benafaskan kebun binatang, serta tanpa mempertimbangkan etika serta nilai-nilai etis </span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Mereka-mereka
ini, termasuk manusia normal, atau setengah normal (!?), yang mengidap
gangguan rohani dan penyakit jiwa, yang syaraf malunya sudah putus.
Akibatnya, melakukan - berbuat banyak hal yang memalukan namun tak
merasa malu. Mereka bukan saja tak ada rasa malu atau tak tahu malu,
namun sekaligus mengidap sakit jiwa, dan cenderung gila (cepat atau
lambat akan gila, dan lari-lari telanjang di jalan).</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;">Sungguh Tragis <span style="font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div id="page_title">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-29778145718149341302014-07-18T12:22:00.001+07:002014-07-18T13:59:10.138+07:00Perempuan-perempuan Perkasa Bersiap Melawan ISIS<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
Akhir
Juni yang lalu, tepatnya Minggu 29/6, para pemberontak yang melawan
Irak dan Suria mengdeklarasikan Negara Khilafah Islam; mereka tergabung
dalam Islamic State in Iraq and the Levant atau ISIL, mengumumkan
pembentukan negara Khilafah Islam, dengan wilayah hasil rampasan antara
Irak dan Suriah (Provinsi Diyala di Irak ke Aleppo di Suriah).
Pemimpin pembrontak Abu Bakr al-Baghdadi, melalui rekaman audion yang
disebar secara online, menyatakan diri sebagai KHALIFAH dan “pemimpin
bagi umat Islam di mana saja.” Menurut juru bicara ISIL Abu Mohammad
al-Adnani, </div>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; padding-left: 30px; text-align: justify;">
“Dewan
Syura dari Negara Islam sudah bertemu dan membahas kekhalifahan, dan
memutuskan untuk mendirikan negara Islam dan untuk menunjuk khalifah
untuk negara kaum muslimin.</div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; padding-left: 30px; text-align: justify;">
Kata-kata
‘Irak’ dan ‘Levant’ telah dihapus dari nama Negara Islam di koran dan
dokumen resmi, Hal itu menggambarkan khalifah sebagai mimpi di semua
hati umat Islam dan harapan semua jihadis.”</div>
</blockquote>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
Belakangan,
dunia lebih menyapa mereka Islamic State in Iraq and Shama atau ISIS;
ISIS menjadi terkenal dan mendunia, dangan segala ambisa serta rencana
besar mereka, termasuk akan menyerang Kota Mekkah dan menghancurkan
Ka’aba (mereka pikir, gampang dan mudah; jika itu terjadi maka akan
muncul pasukan Muslim dari berbagai penjuru Dunia untuk mempertahankan
Mekkah dan Ka’abah).
<center><a href="http://www.MesinVirtual.com/?id=berkah2014"><img src="http://www.mesinvirtual.com/images/468b.gif" border="0" /></a></center>
Itulah
ISIS. Mereka berhasil membangun kekhilafan baru berdasar cara-cara
kekerasan dan pertumpahan darah; bahkan menghukum mati siapa pun yang
berani menantang yang tak sepaham dengan mereka. Ulama-ulama dan
rohaniawan Syiah, Sunni, Kristen Ortodox yang mencoba ajakan perlawanan
melalui khotbah, cepar atau lambat gugur dimakan pedang atau pun senjata
mereka. Kantong-kantong Kristen Ortodox di Iraq, dan dalam kekuasaan
mereka, harus membayar pajak orang kafir kepada mereka.</div>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
Kini,
nyaris tak ada yang bisa melawan ISIS. Rezim Suriah, yang kini
tertatih-tatih masih bertahan dengan bantuan dari Iran, dan entah dari
mana; mereka cuma bertahann hidup.</div>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
Tapi,
nanti dulu, Kompas.com dan BBC Indonesia melaporkan hal baru, ada
kelompok Pejuang Perempuan yang sementara mempersiapkan diri melawan dan
menghancurkan ISIS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Shaimaa Khalil, wartawan BBC, berhasil
menemukan lokasi pelatihan militer di pinggiran Sulaimaniya, salah satu
kota otonomi Kurdistan, Irak utara. Di tempat tersebut, sejumlah
perempuan dari suku Kurdi, yang sementara bersiap-siap untuk bertempur
melawan ISIS. Mereka adalah unit perempuan dari Peshmerga, Pasukan
Keamanan Daerah Kurdistan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komandan Unit, Kolonel Nahida Ahmed
Rashid, mengatakan unit ini dibentuk tahun 1996 untuk melawan loyalis
mantan Presiden Saddam Hussein. Unit ini terdiri dari beberapa ratus
pejuang perempuan yang semuanya merupakan relawan. Hanya beberapa yang
pernah bertempur, tetapi banyak mengatakan kepada komandan mereka,
ingin berjuang sejak ISIS menduduki sebagian besar wilayah Irak utara
dan barat bulan lalu. Menurut Kolonel Rashid, </div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
” … pasukan
perempuannya berlatih setiap hari dan siap bertempur.Mereka telah
dilatih dengan pasukan khusus. Beberapa sudah berjuang bersama
rekan-rekan pria dan saya akan mengirim beberapa orang ke Kirkuk segera.
Saya sendiri belum lama ini berada di Kirkuk.</div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Para keluarga sangat mendukung keputusan anak dan saudara perempuan mereka untuk bergabung dengan pasukannya.</div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Saya punya anak
perempuan, dia berusia 10 tahun, dan ketika dia melihat video serangan
ISIS di Facebook dan di internet, dia bilang: ‘Tolong ibu, kalau ibu
pergi bertempur, tolong bawa saya.</div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Salah seorang
perempuan di unit tersebut adalah Awas Tawfiq (Awas Tawfiq adalah
seorang ibu dari dua anak laki-laki remaja. Ia bercerai dari suaminya.
Dia menghabiskan dua hari seminggu di tempat militer dan empat hari
lainnya bersama anak-anaknya), yang bertempur menyatakan bahwa, “Saya
sangat senang. Saya sudah berlatih selama delapan tahun untuk ini; saya
tidak takut, saya tahu saya akan membela negara saya, saya sangat
bersemangat untuk pergi.” (kompas.com/bbc indonesia).</div>
</blockquote>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
Mereka
adalah perempuan-perempuan pejauang; perempuan-perempuan pemberani.
Perempuan-perempuan yang terpanggil, karena berbagai alasan, untuk
membebaskan kaum, bangsa, dan negaranya dari ambang kehancuran dan
kepunahan, akibat perang serta pertumpahan darah.</div>
<div class="mtb10 fwnormal f30" style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Paling tidak, perempuan-perempuan
Kurdi/Kurdiztan ini, suku yang terkenal mempunyai militansi, daya tahan
dan juang sangat tinggi, selain Gurkha dan Yahudi, yang akan bertempur
melawan ISIS ini, telah berani mengambil keputusan <i>yang sama </i>dengan kaum lelaki; berjuang untuk bangsa dan negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Unit perempuan Peshmerga,
perempuan-perempuan Kurdi ini telah berani melepaskan diri dari, umumnya
perempuan di Timur Tengah dan belahan dunia ketiga lainnya, yang
bersahabta dengan kesedihan, tertindas, dan penuh ketragisan, serta
tanpa suara dan keputusan untuk diri sendiri. Dan pada umumnya menjadi <i>manusia kelas dua, </i>yang sewaktu-waktu bisa diperalat oleh siapa pun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, jika
kemarin-kemarin, kita mendengar (dan meliaht melalui vidio di Yotube),
ada perempuan-perempuan dari Afrika yang melakukan<i> jihad sex </i>di
Suriah, maka kali ini beda. Pejuang perempuan dari suku Kurdi, lepas
dari meraka akan menang atau kalah, akan terjun ke medan pertempuran,
bukan sebagai sasaran hawa nafsu, melainkan meredam amarah, kemarahan,
serta berjuang untuk menciptakan damai serta perdamaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari, kita menanti dengan sabar keberhasilan unit elite perempuan
Peshmerga, Pasukan Keamanan Daerah Kurdistan tersebut. Apakah mereka
berhasil atau malah menjadi korban. Nyatanya, hingga sekarang, belum
terdengar kelompok-kelompok pemberontak di antara wilayah Suria dan Irak
yang berhasil atau mencoba menyerang wilayah Kurdistan; tentu mereka
harus berhitung untung ruginya jika berhadapan dengan Pasukan Kurdsitan
yang terkenal juara bertempur di karang-karang, cadas, dan padang
pasinr, dan terkenal di Dunia sejak masa lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat Berjuang Teman-teman Perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/07/17/perempuan-perempuan-perkasa-bersiap-melawan-isis-668859.html" target="_blank">http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/07/17/perempuan-perempuan-perkasa-bersiap-melawan-isis-668859.html </a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-91831087925670985842014-07-08T15:12:00.002+07:002014-07-08T15:12:29.001+07:00Perempuan (yang) Tertindas<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Anda pernah baca kutipan ini “Kekerasan terhadap perempuan,<span> </span><span>adalah
tindakan dan perilaku kekerasan (fisik dan psikologis) yang dilakukan
laki-laki kepada perempuan. Pelaku kekerasan terhadap perempuan
biasanya (laki-laki)orang dekat perempuan yang menjadi korban. Misalnya
ayah kandung dan tiri, suami, saudara laki-laki, teman kerja, majikan;
maupun laki-laki pada umumnya, yang tidak dikenal korban sebelumnya,
. .” </span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span>Ketika membaca tulisan tersebut,
di sela-sela tugas sebagai seorang kecil pada salah satu PTS terkemuka
di Negeri ini, saya mau menjawab - memberi komentar, namun tak bisa,
karena belum bergabung di <em>Kompasiana.</em> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Kisah perempuan yang sedih,
tertindas, dan penuh ketragisan, bukan cuma ada di Jawa Barat, namun di
mana-mana, pada berbagai penjuru Dunia, terutaman negara-negara miskin
dan terbelakang, dan berkembang. Pada sikon sosio-kultural mereka, pada
umumnya perempuan menjadi <em>manusia kelas dua, </em>yang sewaktu-waktu bisa diperalat oleh siapa pun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Perempuan bisa sebagai sasaran
amarah, pembunuhan, jual beli, bahkan menjadi alat tukar para lelaki dan
juga oleh sesama perempuan. Pada kesempatan itu, perempuan hanya dan
harus menerima keadaan, dan tanpa bisa menolak.<br />
</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Di banyak tempat di negeri ini,
sikon perempuan tak jauh berbeda. Mereka bisa berhenti sekolah demi
saudara laki-lakinya; mereka bisa menikah/kawin mudah demi status
ekonomi dan sosial orang tua; mereka pun, bisa menjadi isteri tanpa
keterikatan administrasi agama dan negara, karena <em>bisa </em>dan <em>dibolehkan</em>. Mereka pun, bisa membawa keuntungan sangat besar pada orang-orang yang menjual dirinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Kadang, hati ini menjerit, namun
suara jeritan tersebut tak terdengar, karena hanya hanya suara seorang
perempuan biasa yang terkurung di atara tembok rumah, kampus, kamar;
serta tembok besar yang tak terlihat di sekitar ku. Mau menangis, namun
air mata tak mengikuti perintah hati untuk cengeng.<br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Tembok-tembok yang terlihat, masih
bisa diterjang dan dilewati perempuan; namun tembok-tembok besar yang
tak telihat lebih mengekang, menakutkan, dan membatasi kebebasan gerak
seorang perempuan, sehingga ia, hanya nerima <em>banyak hal</em> dari luar dirinya dan bukan keinginan jiwanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span><br />
</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span> Ah … masih banyak dan banyak lagi; namun cukup untuk hari ini </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span>RH/OurOI </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-10774954768344529262014-07-08T12:35:00.005+07:002014-07-08T12:35:52.477+07:00Perempuan Pekerja, Perempuan yang Melayani<br />
<div style="background-color: white; clear: left; float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
Dalam anggapan umum, kerja dan berkerja selalu mendapat upah atau sejumlah uang. Namun, pada kenyataannya tidak semua pekerjaan menghasilkan upah, tetapi juga kepuasan, keindahan, dan ketertiban ataupun orang lain merasa nyaman. Misalnya, seorang isteri yang bekerja di rumah, ia tidak menuntut upah dari suaminya, namun mendatangkan keindahan serta kenyamanan pada seluruh anggota keluarga. Pada konteks itu, sang ibu rumah tangga telah melakukan <em>ministry </em>atau melayani seluruh isi rumah. Berbeda dengan pembantu rumah tangga, ia melakukan <em>service</em>atau pelayanan karena ada upah yang akan didapatkannya.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<a href="http://assets.kompasiana.com/statics/u/prf/13992573692039537251.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://assets.kompasiana.com/statics/u/prf/13992573692039537251.jpg" style="background-color: transparent;" width="271" /></a><span lang="IN">Kerja dan hasil-hasil pekerjaan merupakan salah satu upaya untuk mencukupi dan memenuhi kebutuhan hidup dan sekaligus perbaikan keadaan sosial-kultural manusia. Kerja mempunyai nilai kepuasan dan ekonomi, sehingga merupakan usaha untuk mencapai kesejahteraan serta perubahan kualitas hidup dan kehidupan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN">Nilai kepuasan dan ekonomi tersebut dirasakan (berdampak) pada orang yang bekerja serta institusi yang memberikan pekerjaan. Kepuasan karena mendapat upah yang layak serta sesuai tingkat pendidikan, ketrampilan dan kemampuan pekerja. Serta nilai kepuasan ekonomi yang didapat pemberi pekerjaan karena adanya keuntungan dari hasil kerja para pekerja.</span><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref3"></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kerja (dan juga profesi) merupakan suatu tugas yang mempunyai makna, tujuan, dan nilai ganda; yaitu nilai kemanusiaan yang menyangkut sosial, ekonomi, budaya; serta nilai Ilahi. Kerja mengandung nilai kemanusiaan, karena merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya; serta melalui hasil (upah yang didapat) kerja, kehidupan dapat terus berlangsung. Kerja mempunyai nilai Ilahi; artinya melalui kerja manusia melaksanakan tugas dalam dunia milik TUHAN.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN">Karena adanya nilai ganda dalam bekerja tersebut, maka hasil kerja berupa upah, jasa, dan kepuasan dapat bermanfaat untuk orang lain, misalnya, anggota keluarga, masyarakat, maupun keuntungan pada pemberi kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1357355431569335475.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="1357355431569335475" border="0" class="size-full wp-image-225949" height="200" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1357355431569335475.jpg" style="max-width: 600px;" title="1357355431569335475" width="125" /></a><span lang="IN">Jadi, jika seorang perempuan kerja, bekerja, pekerjaan di office, di rumah, atau di mana saja, ia telah melakukan peran ganda; yang menyangkut serta berdampak ke/pada banyak orang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pada umumnya, walau ia adalah isteri dari seorang suami yang pekerja, hasil kerjanya, tidak untuk diri sendiri, namun kepada semua yang ada didekat dan dalam hatinya. Juga pada umumnya, perempuan pekerja biasanya lebih peka melayani hidup dan kehidupan (dalam arti ringan untuk membantu dan menolong sesama, dan<em>gampang </em>menggunakan hasil kerjanya untuk menutupi kekurangan dalam keluarga) daripada laki-laki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span lang="IN">RHUDOYO/OI</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-66851372867637095562014-07-08T12:32:00.001+07:002014-07-18T13:36:04.417+07:00Program KB Sebagai Salah Satu Cara Mengatasi Kekerasan terhadap Anak<div style="text-align: center;">
</div>
<blockquote style="background-color: white; clear: right; float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;">
Saya setuju dengan pendapat bahwa, “Hampir semua anak (-anak) dilahirkan karena keinginan ayah-ibunya (ini juga berarti, ada anak yang dilahirkan di luar rencana). Walaupun ada penyebutan anak di luar nikah, lebih bermakna anak yang dilahirkan sebelum sang ibu menikah; sedangkan perbuatan yang menjadikan anak itu ada, merupakan tindakan yang penuh kesadaran.” Dan, memang kenyataannya bahwa, ketika ia/mereka dilahirkan, tak ada yang protes, mengapa terlahir-dilahirkan dari <i>ibu yang ini </i>dan bukan <i>yang itu</i>; lho kok ayahku yang ini, bukan yang itu.</blockquote>
<br />
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1358040942696960999.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="1358040942696960999" border="0" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1358040942696960999.jpg" height="149" width="200" /></a>Idealnya, setiap anak (-anak) mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan anak (misalnya bertambah besar, pintar, dan lain-lain) di tengah keluarganya, sangat berkaitan dengan berbagai faktor yang saling melengkapi satu sama lain. Semuanya itu, sekaligus menjadikan anak mampu berinteraksi dengan hal-hal di luar dirinya (misalnya orang tua, adik-kakak, teman sebaya, tetangga, sekolah, masyarakat, dan lain-lain).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan itu (perubahan, pertumbuhan, perkembangan), seringkali terjadi benturan-benturan ketika anak berhadapan dengan ayah-ibu mereka serta orang dewasa lainya. Dan tidak menutup kemungkinan, dampak dari benturan-benturan itu adalah berbagai bentuk perlakuan (kekerasan fisik, kata, psikhis yang dibungkus dengan kata-kata semuanya adalah nasehat dan didikan) orang dewasa kepada anak (-anak). [Kekerasan terhadap anak-anak adalah perilaku yang bersifat tindak penganiayaan yang dilakukan orang tua terhadap anak-anak usia 0 - 18 tahun, atau sepanjang mereka masih berstatus anak secara hukum].</div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
Hal itu terjadi karena orang dewasa (atas nama orang yang melahirkan, yang memberi kehidupan, yang mengasuh, lebih tua, lebih dewasa, lebih pengalaman, lebih tahu, harus didengar, harus dihormati, dan lain-lain) menganggap anak (-anak) telah melawannya, bandel, tidak mau dengar-dengaran, keras kepala, serta telah melakukan banyak tindakan perlawanan terhadap orang yang lebih tua. Tindakan-tindakan dalam rangka upaya pendisiplinan, menuntut kataatan tersebutlah yang menjadikan orang tua memperlakukan anak-anak mereka secara fisik dan psikologis, sehingga berakibat penderitaan, tidak berdaya, bahkan kematian. Anak (-anak) yang menjadi korban kekerasan dari orang tuanya, mengalami ketakutan dan trauma pada dirinya. Ketakutan dan trauma tersebut menghantar mereka lari dari rumah dan lingkungannya. Tidak sedikit dari antara mereka yang akhirnya menjadi anak-anak terlantar, bahkan jadi bagian dari kelompok penjahat dan pelaku tindak kriminal lainnya.</div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
Bentuk lain dari kekerasan anak-anak, adalah perdaganan anak-anak; perdagangan anak (-anak), merupakan transaksi jual-beli yang menjadikan anak (-anak) sebagai objek jual. Transaksi itu dilakukan oleh atau melalui pengantara ataupun orang tuanya sendiri; kasus perdagangan anak, sebagaimana laporan media massa, antara lain,</div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<ul type="disc">
<li><span style="text-align: justify;">bayi dan anak yang kelahirannya tidak diinginkan oleh ayah-ibunya, biasanya akibat tindakan-tindakan seks bebas dan seks pra-nikah</span></li>
<br />
<li class="MsoNormal">anak-anak perempuan usia pra-remaja dan remaja putri, yang diculik, disekap, kemudian dijual, dan dipaksa sebagai pekerja seksual, di daerah yang jauh dari tempat asalnya; ada juga anak-anak dari keluarga-keluarga miskin, terutama berusia antara 5 - 10 tahun, kota dan desa, diculik oleh para bandit dan preman untuk dijadikan pengemis</li>
<br />
<li class="MsoNormal">orang tua menjual anak kandungnya sendiri, usia 0 - 5 tahun, karena kesulitan ekonomi; pada banyak kasus, orang tua dari keluarga miskin menjual bayi ataupun anak-anaknya, agar mereka terbebas dari kesulitan ekonomi</li>
<br />
<li class="MsoNormal">anak-anak yang dicuri atau diculik oleh para penjahat terhadap anak-anak; korban penculikan tersebut diperjualbelikan; terutama kepada keluarga yang kesulitan mempunyai anak kandung</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<h2 style="font-size: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
<cufon alt="== " class="cufon cufon-canvas" style="display: inline-block !important; font-size: 1px !important; height: 20px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 27px;"><canvas height="25" style="height: 25px; left: -3px; position: relative !important; top: -5px; width: 52px;" width="52"></canvas><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon><cufon alt="= " class="cufon cufon-canvas" style="display: inline-block !important; font-size: 1px !important; height: 20px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 16px;"><canvas height="25" style="height: 25px; left: -3px; position: relative !important; top: -5px; width: 41px;" width="41"></canvas><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon><cufon alt="=" class="cufon cufon-canvas" style="display: inline-block !important; font-size: 1px !important; height: 20px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 12px;"><canvas height="25" style="height: 25px; left: -3px; position: relative !important; top: -5px; width: 30px;" width="30"></canvas><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lalu, bagaimana dengan Program KB bisa memjadi salah satu cara untuk mengatasi kekerasan terhadap anak …… !? ya, tentu saja bisa. Tingginya populasi penduduk di Indonesia, yang tak seimbangan serta sebanding dengan laju <i>kesempatan kerja, </i>pertumbuhan ekonomi, serta upah hasil kerja (penghasilan individu), tentu mempengaruhi pemenuhan kebutuhan rumah tangga, termasuk pembiayaan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan (sekalipun yang minimal) juga mengalami pengurangan dan hambatan; orang tua tak bisa melakukan penyediaan, karena tak ada biaya untuk hal-hal tersebut.<span style="background-color: transparent;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin, saja kebanyakan dari kita, masih berpikir <i>banyak anak, banyak rejeki; </i>atau<i> dan tiap-tiap orang mempunyai rezeki masing, </i>sehingga tak apa-apa jika mempunyai banyak anak. <i> </i>Oke, oke saja, jika berpedoman seperti itu, namun fakta dan realitas yang pada masa kini, agaknya pendapat di atas, tak sepenuhnya benar. Lihatlah, tak sedikit anak-anak terlantar, anak-anak nakal, yang datang dari keluarga-keluarga pra-sejahtera yang mempunyai banyak anak.<span style="background-color: transparent;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan demikian, <i>ikuti-mengikuti Program KB</i>, hendaknya menjadi <i>gaya hidup</i> yang sangat, sangat, sangat patut ditularkan kepada semua orang. KB bukan membatasi laki-laki dan prrmpuan atau suami-isteri melakukan ML; KB bukan untuk melawan kehendak Tuhan agar manusia berketurunan; KB juga bukan dalam rangka pembatasan agar manusia tidak berketurunan; melainkan dalam rangka <i>Keluarga </i>(yang)<i>Bertanggungjawab, </i>ayah-ibu atau orang tua yang bertanggungjawab.<i>Bertanggungjawab</i> itu, menyangkut makna sangat luas dan berhubungan dengan banyak aspek.<span style="background-color: transparent;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh sebab tu, kita, terutama kaum perempuan (yang mempunyai prt perempuan atau pekerja rumah, misalnya tukang kebon, sopir, dan lain sebagainya) tentu saja, bisa membantu mengedukasi mereka, agar memahami Program KB dengan baik dan benar, dalam rangka masa depan anak-anak.</div>
</blockquote>
RET/HUD/OI<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-33830353099947765482014-07-08T12:27:00.001+07:002014-07-08T12:27:19.268+07:00Perempuan Menurut Perempuan<br />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; clear: right; float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Semua agama samawi (Yahudi-Katolik-Kristen-Islam) mempunyai pandangan yang hampir sama tentang asal mula </span><span style="color: blue;"><em>manusia laki-laki</em>dan <em>manusia perempuan</em> Ajaran agama-agama tersebut (walaupun dengan pengungkapan yang berbeda) setuju bahwa Tuhan lah yang menciptakan alam semesta dan segala sesuatu yang terbentang di dalamnya, termasuk manusia.</span></blockquote>
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1358080932959695739.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="1358080932959695739" border="0" height="200" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/1358080932959695739.jpg" style="background-color: transparent;" width="173" /></a><span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Sang Pencipta, menciptakan manusia dalam perbedaan gender yang sepadan, agar mereka saling menghormati dan menghargai. Ini berarti (kita) tidak boleh membagi manusia menurut berbagai perbedaan kaya miskin, kedudukan, </span><em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">derajat </span></em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">dalam masyarakat, bahkan meniadakan </span><em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">sentimen</span></em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"></span><em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">gender</span></em><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">. </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Akan tetapi, dalam perkembangan kemudian, suasana harmonis antara<em>manusia laki dan manusia perempuan</em> tersebut menjadi rusak. Bumi (tepatnya lingkungan hidup dan kehidupan) menjadi <em>dunianya laki-laki</em>, dan<em>rumah atau tempat tinggal menjadi dunianya perempuan</em>. Ketidakharmonisan ini semakin berkembang sehingga perempuan tidak lagi dinilai sebagai manusia seutuhnya tetapi dihargai sama seperti <em>harta milik</em> seorang laki-laki. Karena sebagai <em>harta milik, </em>maka perempuan “menjadi <em>sekedar aksesoris </em>laki-laki yang memilikinya.” </span></span><span style="color: blue; font-size: 12pt;">Perempuan diberi “batasan dan larangan-larangan” sehingga</span><span style="color: blue; font-size: 12pt;"> </span><em style="color: blue; font-size: 12pt;">walaupun dalam hatinya ia memberontak</em><span style="color: blue; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: blue; font-size: 12pt;">tetapi suara dan gerakan</span><em style="color: blue; font-size: 12pt;">pemberontakkannya</em><span style="color: blue; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: blue; font-size: 12pt;">tidak terdengar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Pada umumnya, perempuan tetap berada dalam kotak “sebagai mahluk lemah yang membutuhkan perlindungan” dan harus ditolong, serta hanya mampu berkarya dalam dunianya yaitu memasak, melahirkan dan menyusui anak-anak. Sikon seperti itu, menjadikan perempuan hanya berusaha dan berkarya di lingkungan yang tidak mampu dilakukan oleh laki-laki. Artinya hanya mengfokuskan diri sebagai makhluk yang haid, hamil, melahirkan, dan menyusui, serta menyediakan makanan untuk laki-laki.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN">Padahal, yang seharusnya terjadi adalah kemitrasejajaran harmonis antara laki-laki dan perempuan yang ditandai dengan adanya sikap saling peduli, menghormati, menghargai, membantu, dalam suasana kebersamaan, dalam proses pembangunan, kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, termasuk bidang keagamaan. Perempuan mempunyai potensi yang sama baiknya dengan laki-laki. Namun, potensi itu (kadang) belum kelihatan (akibat perlakuan tak seimbang yang ia dapatkan/terima), karena itu harus terus digali dan ditumbuhkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Pemberdayaan perempuan sesungguhnya mengacu pada semua manusia diciptakan dengan hak-hak yang sama. Jadi, wajar jika perempuan mendapat kesempatan sama dalam bidang pekerjaan, peran dalam masyarakat, serta aspek-aspek lainnya dalam hidup dan kehidupan. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">RH/JM/OI</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-35196636921250270932014-07-08T10:27:00.003+07:002014-07-08T10:27:29.084+07:00[Untuk Para Ibu] Gejala Pengguna Narkoba<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari terakhir, terungkap ke
publik adanya kekerasan fisik dan kekerasan plus pelecehan seksual
terhadap anak (dan anak-anak). Media massa begitu semangat dengan penuh
kehangatan memberikatakan kasus-kasu tersebut. Dan itu, tak salah; news
tentang keburukan serta kebusukan tersebut, menjadi perhatian dan
percakpan di mana-mana.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Agaknya, media
begitu cepat menyebar berita jika ada penyimpangan, kekerasan,
pelecehan, namun cenderung diam dan mendiamkan news yang bersifat
edukasi (dan solusi serta jaga diri) kepada orang tua, anak, remaja agar
terhindar dari malapetaka yang menimpa anak-anak.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, ada juga hal yang kini
sepi dari pemberitaan media, yaitu tentang bahaya narkoba; media akan
heboh jika ada artis, orang terkenal, atau pejabat publik yang
tersandung narkoba. Dan, kadang pemberitaannya seakan ajakan agar orang
lain ikut mencobanya. Prihatin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akibatnya, banyak orang tua, orang
dewasa, anak, remaja, yang tak tahu bahaya dan ciri-ciri kecanduan
narkoba/tika. Sebagai contoh, kemarin, beberapa waktu yang lalu, tak
jauh dari tempat kerja dan kediaman saya, ada anak remaja/abg yang
teler dan tak berdaya di pinggir rel KA, dengan ciri-ciri kecanduang
narkoba/tika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seperti itu, siapa yang salah!?
Orang tua, penegdar, atau memang sikon ssosial serta pergaulan mereka;
mungkin kita tak bisa menjawab dengan pasti. Oleh sebab itu, adalah
lebih baik jika mengetahu sejak dini ciri-ciri, tanda-tanda, gejala
pengguna narkoba/tika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum, mereka, para pengguna
narkoba/tika datang dari proses pertumbuhan dan perkembangan yang tidak
utuh atau lengkap. Kehidupan keluarga yang kurang religius, hubungan
antar keluarga tidak akrab, perceraian orang tua; orang tua
tunggal. Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan
destruktif, perasaan rendah diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, ia atau mereka gagal
mengaktualisasi diri; kemampuan aktualisasi diri yang rendah, dengan
ciri: cepat bosan, tidak sabar, murung, merasa tertekan dan tidak
sanggup, merasa selalu gagal berfungsi dalam kehidupan setiap hari,
alienasi sosial, kuper, dan lain lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga ada ciri psikologis seperti suka
mencari sensasi, dan melakukan hal-hal yang mengandung resiko bahaya,
[untuk menutupi kekurangan dirinya], ingin tampil beda. Suka dan selalu
melakukan protes sosial kepada orang dewasa dan institusi yang
mengikatnya [keluarga, sekolah, tempat kerja, lembaga keagamaan,
dst]. Kurangnya motivasi untuk mencapai keberhasilan akademis -prestasi
belajar rendah-; jarang -bahkan tidak mau- mengikuti kegiatan olahraga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kasus tertentu, pengguna
narkoba/tika juga cenderung mengalami gangguan jiwa -ringan sampai
berat- misalnya cemas-obsesi-takut yang berlebihan, apatis, menarik diri
dari pergaulan, depresi, dll. Ada gejala retardasi mental, hambatan
dalam pertumbuhan dan perkembangan. Mengalami -atau pernah mengalami-
kekerasan dan penyimpangan seksual, misalnya korban paedophilia,
pemerkosaan dari kaum homo seksual ataupun lesbian; mengalami pengalaman
seksual belum pada waktunya [ seks pra-nikah ]. Lingkungan pergaulan
sosial buruk, bergaul dengan sesamanya yang putus sekolah, suka mencuri,
sering berbohong, agresif, produk broken home, pendidikan rendah, kaum
marginal yang tertekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengaruh anggota keluarga -dan peer
group- yang peminum serta pemakai, perokok pada usia muda. Lari dari
realitas kehidupan; misalnya akibat perilaku orang tua di rumah; tidak
sanggup memenuhi tuntutan orang tua; kemiskinan; kekayaan; membalas
dendam terhadap perlakuan orang tua; niat mempermalukan orang tua karena
keinginannya tidak dituruti;. Mengalami penolakkan dari lingkungan
sosial dan keluarga, misalnya ayah atau ibu tiri, klub olahraga, dan
lain sebagainya </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://retnohartati.8m.net/blank_7.html"><img alt="http://retnohartati.8m.net/blank_7.html" height="320" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSPZ5Xxw5MYlT2Axl1sa4HBUDOPr0g8BcjtujvBjUOUysUqsWvp" title="SELANJUTNYA/klik" width="270" /></a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-66358220997210101432014-07-08T09:35:00.000+07:002014-07-08T09:35:41.687+07:00Praxis<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span id="result_eng_1">Translating an idea into action; </span><span id="result_eng_2">Use; practice; especially, exercise or discipline for a specific purpose or object. </span>Praxis dipahami sebagai tindakan reflektif, yaitu praktik yang diinformasiakn oleh refleksi teoretis; atau sebaliknya, refleksi teoretis yang diinformasikan oelh praktik. Praxis tak sama dengan atau beda tipis dengan practice; practice konotasinya lebih tertuju pada keahlian ataupun teknik, atau sesuatu yang dilakukan sebagai aplikasi teori; sehingga practice merupakan lawan dari teori.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Hal tersebut beda dengan praxis. Praxis berusaha mempertahankan teori dan teori bersama-sama sebagai dua saat yang saling memperkaya dari kegiatan manusia yang sama, dan dilakukan dengan sengaja, [Thomas H.Groome, 1980].</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: center;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
Praxis, menurut Aristoteles, merupakan salah satu dari tiga cara (yaitu theoria, praxis, dan poiesis) orang (seseorang) dan cerdas melihat serta berhubungan dengan kehidupan; suatu kegiatan yang menimbulkan pengertian. Ini dia sebut theoria, praxis, dan poiesis. Hasilnya adalah tiga gaya hidup yaitu, kehidupan spekulatif, kehidupan praktis dan kehidupan spekulatif, dan kehidupan produktif.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
Kehidupan spekulatif adalah kehidupan kontemplasi dan refleksi. Kehidupan praktis adalah kehidupan etis yang dijalani dalam konteks politik. Kehidupan produktif adalah kehidupan yang diabdikan untuk membuat artefak-artefak, atau usaha-usaha artistik.</blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
Tiga gaya hidup itu adalah kegiatan manusia cerdas yang dapat mengambil tiga bentuk berbeda. Dalam arti, mereka adalah tiga cara refleksi yang berbeda bagi subjek untuk berhubungan dengan dunia yang objektif; yang juga berarti tiga cara mengetahui yang berbeda.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
Cara mengetahui praxis (praksis) adalah dengan keterlibatan reflektif dalam situasi sosial. Poiesis sebagai sebuah cara mengetahui terwujud dalam dan muncul dari “membuat”. Sebagai cara-cara mengetahui, ketiganya berbeda ter-utama dalam telos mereka dan yang diharapkan adalah hasil-hasilnva. Pengetahuan teoretis bertujuan untuk pengetahuan teoretis itu sencliri pengetahuan praktis bertujuan untuk mengatur tindakan sosial manusia, dan pengetahuan (yang) produktif, membangun, berguna untuk hidup serta kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<em>Praxis,</em> sesuai makanya, hampir menunjuk ke setiap jenis kegiatan lahiriah secara sengaja oleh orang-orang yang bebas. Dalam arti yang lebih terbatas, menggambarkan “tingkah laku manusia yang yang bermanfaat dan rasional. P<em>raxis</em> dalam makna yang paling teknis menggambarkan tingkah laku etis dalam konteks politik. Dengan demikian dapat menjalani (tindakan-tindakan) etis atau sesui etika dalam konteks politik; atau sebaliknya, menjalani kehidupan politik sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang bertanggung jawab.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
Sayangnya, pada banyak tempat, waktu, dan era, para politisi lebih suka pada <em>politik praktis </em>yang gampangan, bukan <em>praxis </em>yang bermakna dalam, sehingga tampilan berpolitiknya lebih bermartabat serta bemanfaat.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-top: 1.8pt; text-align: justify;">
RH/JMp/OI</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-11323906993281086012014-07-08T09:09:00.004+07:002018-03-01T22:31:55.188+07:00Hubungan Manusia dengan Alam<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: maroon;">1… orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas; 2besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga. 3 Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat. 4 Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia. 5 Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api. 6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai. 7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buas pun, dan mata elang tidak melihatnya; 8 binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya. 9Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya; 10 di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga; 11 air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang, [Ayub 28, 1-11].</span></blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: maroon;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sebelum manusia hadir, alam semesta telah ada. Alam telah terbentuk, jauh sebelum ada manusia; dan manusia dengan “sok tahunya,” menyatakan bahwa TUHAN Allah lah yang menciptakan alam semesta dengan sungguh amat baik; dan itu disediakan untuk manusia; alam semesta disediakan sebagai pesemaian manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dan menurut yang empunya kisah, manusia di tempakan di Taman Eden. Di tempat itu, manusia belajar dan berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan sesamanya, lingkungan, flora, fauna. </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Jadi, ada hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara manusia-alam. Ketika manusia berdosa, keharmonisan hubungan tersebut menjadi rusak, termasuk lingkungan hidup. Pemberdayaan alam, tidak terbatas pada memenuhi kebutuhan manusia, melainkan untuk mencapai semua keinginannya. Jika setiap hari [masa, saat, era], pada diri manusia terus menerus muncul berbagai keinginan baru, maka ia pun berupaya untuk mendapatkannya. Dan cara terbaik untuk itu adalah mengambil dari alam, akan tetapi, setelah itu bukan berarti membiarkan alam dalam keadaan rusak dan porak poranda.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada umumnya, tiga kategori hubungan manusia-alam atau alam-manusia, yaitu alam harus ditakuti; alam harus ditaklukan; dan menjaga keselarasan alam.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<i>Alam harus ditakuti</i>. </blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Relasi manusia-alam seperti ini, muncul karena kesadaran bahwa dirinya [manusia bersangkutan] hanya merupakan bagian terkecil dari alam semesta; lemah dan tak berdaya; sedangkan alam mempunyai kekuatan dan kuasa yang maha dasyat. Sehingga tidak ada seorang pun mampu menguasai dan menakklukan kekuatan alam tersebut. Bahkan, pada komunitas masyarakat tertentu, memahami bahwa ada bagian-bagian pada alam merupakan pribadi yang harus dihormati; ataupun ada pribadi tertentu yang menguasai alam; ia bisa mencurahkan murkanya jika manusia merusak wilayah kekuasaannya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada konteks komunitas masyarakat alam harus ditakuti, biasanya membangun serta menghasilkan unsur-unsur budaya yang berakar dari relasi tersebut, Misalnya, agama-agama suku asli; salah satu ciri khas masyarakat penganut agama suku adalah berhubungan dengan alam. Mereka memahami bahwa alam [gunung, pohon, hutan, sungai, dan lain-lain] mempunyai penunggu atau penguasa; ia adalah pribadi yang mempunyai kekuatan, bisa marah, memberi berkah, dan lain-lain. Oleh sebab itu, manusia harus sesering mungkin memberi sedekah kepada parapenunggu atau penguasa tersebut; manusia tidak boleh atau dilarang memasuki dan merusak area kekuasaan sang penunggu dan penguasa itu, karena merupakan wilyah suci serta keramat; jika wilayah suci serta keramat tersebut rusak maka manusia akan mengalami berbagai bencana karena amarah sang penunggu atau penguasa alam.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, pada sisi lain, karena adanya pembatasan itu, maka manusia cenderung apatis, menyerahkan segala sesuatu pada kebaikan dan kemurahan alam. Manusia hanya menggunakan hal yang tersedia di alam untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Di samping kecenderungan apatis, relasi ini menghasilkan penyembahan kepada alam atau ciptaan. Manusia memberi sedekah kepada penunggu atau penguasa alam agar mendapat berkah, keselamatan, dijauhkan dari berbagai malapetaka, dan lain sebaginya. Jadi, muncul agama-agama asli yang bersifat animisme, dinamisme, spiritisme, dan totemnisme.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<i>Alam harus ditaklukan. </i></blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Karena TUHAN Allah tidak mencabut kemampuan untuk mengembangkan hidup dan kehidupannya, maka manusia tetap menggunakan mandat menaklukan ciptaan serta memanfaatkannya untuk bertahan hidup. Tujuan menaklukkan alam agar hidup dan kehidupan manusia tetap ada dan terus berlangsung, merupakan sesuatu yang harus terjadi. Manusia tidak bisa hidup dengan tanpa menggunakan segala sesuatu yang ada pada alam. Ketergantungan manusia-alam atau alam-manusia, menjadikan manusia menggunakan hasil alam untuk kelangsungan hidup dan kehidupannya. Manusia-alam atau lingkungan hidup-manusia, kedua-duanya tak dapat dipisahkan satu sama lain.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dan dalam perkembangannya, sebagai upaya menaklukan alam, manusia mengeksploitasi serta mengeksplorasi alam untuk mencapai keingingan dan tujuannya. Dengan kemampuan dan kemajuan yang ada, manusia melakukan eksploitasi dan eksplorasi dalam perut Bumi, di permukaan Bumi, serta di luar Bumi atau alam semesta.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sebelum manusia menemukan tekhnologi tinggi untuk masuk ke dalam perut bumi, Alkitab telah mengungkapkan bahwa ada manusia menambang dan menemukan mineral dari dalam Bumi. Mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan yang jelas dan penuh keteraturan. Oleh sebab itu, untuk menemukan yang dicari dari perut bumi, manusia tidak meninggalkan pelbagai kerusakan dan kehancuran. Akan tetapi, kenyataannya, ketika menemukan apa yang diinginkan misalnya, setelah merambah dalam perut Bumi. Dan akibat dari semua itu, adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Demikian juga, eksploitasi dan eksplorasi di permukaan Bumi, misalnya, membendung air sungai; mengambil hasil hutan dan laut; merubah struktur alam dengan pembangunan, dan lain-lain. Semuanya itu, menjadikan Bumi, pada satu sisi tertata baik; namun pada pihak lain, Bumi dibiarkan dalam keadaan yang berantakan karena ketidakpedulian manusia.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sifat dan sikap egois dan keserakahan, pada umumnya telah mendorong manusia mengeksploitasi alam sehingga keharmonisan ekosistem menjadi terganggu dan rusak. Manusia menjadi lupa [atau pura-pura tidak tahu?] bahwa ulahnya akan menghancurkan lingkungan di mana ia berada. Keteraturan ekosistem menjadi rusak akibat penetrasi manusia. Karena itu, alam bereaksi terhadap tindakan manusia, hingga mengakibatkan kehancuran hidup dan kesengsaraan manusia.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada konteks kekinian, pada banyak tempat, terjadi ekploitasi dan eksplorasi terhadap alam [dalam, di atas, dan luar Bumi]. Hal tersebut manusia lakukan dengan tekhnologi sederhana maupun tinggi; memakai perlengkapan atau alat-alat bantu manual dan mekanis [mesin] yang rumit. Kesemuanya itu meninggalkan sampah tekhnologi [sederhana dan tinggi] dan dibiarkan tercecer, sehingga merusak lingkungan, dan ketidakaturan serta ketidaksimbangan ciptaan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kerusakan dan ketidakseimbangan tersebut, ditambah dengan penggunaan hasil tekhnologi yang tidak ramah lingkungan, berdampak pada [perubahan] iklim dan musim; serta kerusakan pada alam. Akibatnya, muncul berbagai bencana alam [dan berbagai penyakit] karena kesengajaan struktural serta terencana yang dilakukan manusia. Misalnya, banjir akibat eksploitasi hasil hutan, tanpa reboisasi; gelombang pasang yang mencapai darat, karena tanaman pesisir pantai dirusak; lenyapnya berbagai spesies flora dan fauna karena lingkungan hidupnya dirusak; naiknya suhu Bumi, akibat pemanasan global, dan lain-lain.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
Relasi terbaik manusia-alam pada konteks lingkungan hidup, adalah manusia harus menjaga keselarasan dengan alam. Ada kesadaran pada tiap orang bahwa peran sebagai pemegang mandat dari TUHAN Allah, sekaligus mempunyai tanggungjawab penataan lingkungan hidup dan kehidupan. Kesadaran seperti itu, mungkin hanya ada pada sedikit umat manusia.
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada sikon tertentu, hubungan manusia-alam, seperti pada budaya dan agama suku, lebih baik dari mereka yang berasal dari masyarakat kota dan industri. Pada penduduk pedesaan dan terpencil, yang menjaga hubungan dengan alam melalui larangan-larangan memasuki wilayah tertentu, paling tidak menunjukkan penataan dan kelestarian lingkungan hidup dan kehidupan. Dengan itu akan tercipta keteraturan ciptaan yang memuliakan TUHAN Allah.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Menurut ajaran agama-agama, kelangsungan alam semesta karena adanya pemeliharaan TUHAN Allah terhadap ciptaan. Namun, Ia telah memberi mandat kepada manusia untuk mengelola dan menata alam semesta. Dan karena mandat tersebut, di samping memunculkan atau adanya kemajuan, manusia pun telah merusak lingkungan hidup. Dengan demikian, upaya untuk menjaga serta menjaga keselarasan alam merupakan tanggungjawab mereka yang telah merusaknya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Menjaga dan menciptakan keselarasan dengan alam, sekaligus mencerminkan adanya penatalayanan untuk melanjutkan karya pemeliharaan dan pelestarian atau konservasi alam. Juga memperlihatkan bahwa, manusia [sekarang atau di saat ini] masih mempunyai kepedulian pada generasi yang akan datang. Karena jika generasi masa kini [sekarang] membiarkan lingkungan hidup dalam keadaan berantakan, tidak tertata, rusak, maka bisa dipastikan di era akan datang [setelah hidup dan kehidupan sekarang], hidup dan kehidupan manusia akan menjadi atau semakin sulit. Kesulitan berupa penyakit-penyakit yang muncul akibat kesalahan menggunakan hasil iptek.<br />
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Manusia diberikan kebebasan untuk berkuasa dan sekaligus mengolah dan menata lingkungan hidup. Semua karya hidup dan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan lingkungan hidup, juga merupakan tugas manusia di dunia milik TUHAN. Oleh sebab itu, ia harus melakukan semuanya dengan penuh ketaatan kepada TUHAN Allah. Akan tetapi, agaknya manusia telah memilah-milah bumi dan menjadikan milik pusakanya.</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_154057" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 10px; max-width: 600px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 295px;">
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_296348" style="border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); margin: 10px auto; max-width: 600px; padding-top: 4px; width: 310px;">
<img alt="13824093021729504495" class="aligncenter size-full wp-image-296348" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/13824093021729504495.jpg" height="150" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13824093021729504495" width="200" /><br />
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
koleksi pribadi/</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Upaya menjaga keselarasan dengan alam atau menata lingkungan hidup dan kehidupan dapat dilakukan oleh semua orang, seluruh lapisan masyarakat; bisa dikerjakan oleh semua umat manusia tanpa membedakan perbedaan SARA, tingkat pendidikan, status sosial, dan lain-lain. Upaya itu bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana, misalnya penyediaan tempat sampah di area-area umum dan terbuka; menanam bunga atau pohon di sepanjang jalan raya; membuat taman-taman kota atau menciptakan hutan dalam kota.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Upaya menjaga keselarasan alam, bisa juga dikerjakan dengan tekhnologi tinggi serta pembiayaan yang besar, misalnya, pengelolaan atau daur ulang sampah; mengatur emisi gas buangan mesin-mesin kendaraan bermotor dan pabrik sehingga seminim mungkin mengandung racun; reboisasi hutan daratan dan pesisir pantai; penataan lingkungan perumahan dan daerah aliran air sungai, termasuk penggunaan hasil iptek yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Lalu, di manakah umat anda dan saya? Dimanakah kita!? Di mana mereka berperan? Sebagai perusak atau penata lingkungan hidup? Agaknya umat beragama yang menjadi bagian dari masyarakat kota dan industri lah yang paling bertanggungjawab terhadap penataan [ulang] lingkungan hidup.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
RH/JMP/OI</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-77348551982911456312014-07-08T08:51:00.001+07:002014-07-08T08:51:15.129+07:00Ciri-ciri Identitas dan Integrasi Nasional<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bangsa terbentuk oleh persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, Negara dan kewarganegaraan; bangsa bukan suatu ras, bukan pula orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, bukan pula dibatasi oleh batas-batas geografis atau bahasa alamiah. Sedangkan Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang bersama – sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok manusia tersebut.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Teori terjadinya Negara: Teori kenyataan; timbulnya sesuatu Negara ketika telah terpenuhi unsur – unsur Negara (daerah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat) maka pada saat itu juga Negara sudah menjadi suatu kenyataan. Teori ketuhanan; timbulnya Negara karena Tuhan menghendaki. Teori perjanjian; Negara timbul karena adanya perjanjian yang diadakan antara manusia yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar ada penguasa yang bertugas menjamin kepentingan bersama dapat terpelihara, agar manusia tidak saling memangsa (Homo homini lupus, menurut Thomas Hobbes).</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bentuk Negara: Negara kesatuan adalah Negara yang diatur oleh pemerintah pusat yang memegang seluruh kewenangan pemerintahan. Dalam pelaksanaan pemerintahannya dapat berupa sistem sentralisasi atau sistem desentralisasi. Negara serikat, (federasi) adalah Negara yang terdiri atas beberapa Negara bagian. Negara bagian diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri, kecuali urusan pertahanan, keuangan, politik luar negeri dan peradilan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Mencari dan mengembangkan jati diri bangsa, dapat dengan menemukan kembali atau memperoleh kesadaran baru melalui dua pandangan. Pertama mengartikan jati diri bangsa sebagai konsep theologies, identik dengan fitrah manusia, maka jati diri bangsa merupakan kualitas universal yang inheren pada semua manusia yang ada di dalamnya. Kedua melihat jati diri bangsa Indonesia sebagai konsep politik, khususnya budaya politik.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 5pt; text-align: justify;">
Jati diri bangsa Indonesia tidak saja menyangkut persamaan simbolis lahiriah (misalnya, cara berpakaian), tetapi yang lebih esensial adalah keterkaitan dan komitmen terhadap nilai – nilai kultural yang sama. Jati diri bangsa Indonesia terkait kesadaran kolektif yang terbentuk melalui suatu proses sejarah yang panjang melalui kearifan para pembentuk Negara. Manifestasi jati diri bangsa Indonesia direfleksikan dalam budaya sipil, yang mencapai titik kulminasinya disaat diikrarkannya Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pembentukan jati diri bangsa Indonesia yang multikultural, tidak melalui hubungan yang dominan atau paksaan antara mayoritas dan minoritas, tetapi melalui proses yang saling menguntungkan (simbiose-mutualistis)</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Nasionalisme dapat diartikan sebagai paham untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri. Nasionalisme adalah suatu pernyataan pendapat dan kesadaran (state of mind and an act of consciouniness) jadi sejarah pergerakan nasional harus dianggap sebagai suatu sejarah pertumbuhan pendapat (history of idea). Pernyataan ini secara sosiologis, ide, pikiran, motif, kesadaran harus selalu dihubungkan dengan lingkungan yang konkret dari situasi sosiohistoris. Awal terbentuknya nasionalisme lebih bersifat subjektif karena lebih merupakan reaksi kelompok (group group consciousness corporate will), dan berbagai fakta mental lainnya. Ciri khas nasionalisme Indonesia menurut Lemhannas</div>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li>Bhinneka Tunggal Ika, tidak bersifat uniform, monolit dan totaliter, melainkan mengakui keanekaan budaya, bahasa, adat dan tradisi local se-Nusantara</li>
<br />
<li>Universalistik karena pengakuaannya terhadap harkat kemanusiaan yang universal</li>
<br />
<li>Terbuka secara kultural dan religious, karena ternyata bangsa Indonesia tidak menutup diri dan merupakan pertemuan dari beraneka ragam budaya dan agama</li>
<br />
<li>Percaya diri, dengan menjalin komunikasi dengan tetangga dan dunia</li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Unsur pembentuk Identitas Nasional Indonesia terdiri dari :</div>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li>Suku bangsa, bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa, yang mempunyai adat istiadat, bahasa, budaya daerah yang berbeda-beda dan mendiami ribuan pulau di wilayah Nusantara. Wilayah Nusantara, wilayah nasional Indonesia yang terdiri dari beribu – ribu pulau besar dan kecil yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang sangat strategis, memiliki karakteristik khas yang berbeda dari Negara lain. Kekhasan tersebut antara lain terletak pada, Luas wilayah ± 5 juta km2 diman 65% wilayahnya terdiri dari laut/perairan, sedang sisanya berupa darat yang terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil; kondisi dan konstelasi geografi Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang berada didalam maupun diatas permukaan bumi.Agama, di Indonesia terdapat sejumlah agama aliran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat secara eksklusif serta melaksanakan tata ibadah menurut kepercayaan itu</li>
<br />
<li>Bahasa, di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku bangsa, maka diperlukan penyatuan bahasa sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antar suku</li>
<br />
<li>Budaya. Kebudayaan Indonesia adalah penjelmaan kebersamaan sebagai bangsa yang menghuni nusantara yang merupakan manifestasi ke-kitaan kebangsaan Indonesia. Kita sebagai pengemban kebudayaan dan kebangsaan Indonesia, tidak bisa mengingkari kenyataan hidupnya yang pluralis dalam sistem kepercayaan, bahasa, kesenian, kesejarahan dan pengetahuan</li>
<br />
<li>Ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia dimuat dalam pembukaan UUD 1945 sebagai sistem idea secara normatif memberikan persepsi, landasan serta pedoman tingkah laku bagi suatu masyarakat/bangsa dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bangsa dan Negara. Ideologi Pancasila patut dijadikan pandangan hidup dari bangsa Indonesia (way of life), dasar filsafat NKRI (philosophy of state), dan norma dasar (staatsfundamentalnorm) dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam tatanan berbangsa dan bernegara</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
Semua unsur identitas nasional, yaitu suku bangsa, wilayah nusantara, agama, bahasa dan budaya yang serba majemuk dirangkum menjadi satu dan dijadikan motivasi perekat bangsa (sesanti) dan identitas nasional, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Hal ini merupakan modal dasar pembangunan nasional dan enjadi ciri khas bangsa Indonesia diantar bangsa lainnya didunia.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
Untuk mewujudkan identitas nasional, diperlukan integrasi nasional yang kokoh. Integrasi sering disamakan dengan pembauran, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Itegrasi ialah integrasi kebudayaan, integrasi sosial yang berwujud pluralisme, sedangkan pembauran ialah asimilasi dan amalgimasi. Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan. Interaksi sosial ialah penanggulangan masalah konflik melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur– unsur kebudayaan baru dan lama yang merupakan penyatupaduan kelompok masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-masing.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaan diseluruh wilayah.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
Dengan demikian upaya integrasi nasional yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu, karena pada hakekatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur aman dan tentram.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; orphans: auto; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; orphans: auto; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
Ancaman utama setiap bangsa adalah disintegrasi yang tidak saja terjadi pada bidang sosial, yaitu ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahan keamanan semata; tetapi juga merembet kearah perpecahan fisik atau wilayah. Jadi salah satu upaya mencegah terpecahnya wilayah setiap bangsa hendaknya memiliki wawasan yang sama atas wilayah yang diklaim a miliknya dan harus dipertahankan hinga akhir hayat.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; orphans: auto; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 13.5pt; orphans: auto; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
RH/OI/JMP</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-67071041217737962642014-07-08T08:41:00.000+07:002014-07-08T08:41:04.623+07:00Hedonisme<br />
<div style="background-color: white; clear: right; float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;">
Oleh sebab itu, mereka selalu melakukan pengerahan sejumlah tentara untuk ekspansi kekuasaan sekaligus mendapat kepuasaan batin, ketika melihat darah tercurah akibat tusukan pedang dan tombak. Gaya hidup hedonis yang dilakukan para kaisar, kaum bangsawan, orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan kedudukan, serta masyarakat kaya biasanya menjadikan orang lain sebagai korban; korban mereka adalah para budak laki-laki dan perempuan serta tawanan perang.</div>
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Jauh sebelum abad pertama Masehi, di tengah-tengah masyarakat, sesuai dengan sikon masanya, telah ada gaya hidup hedonis. Hedonis kemudian menjadi hedonisme [Yunani, hedone artinya kesenangan, kenikmatan, bersenang-senang], merupakan gaya hidup yang mengutamakan dan mengagungkan kesenangan serta kenikmatan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/1381157616703046387.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="1381157616703046387" border="0" height="142" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/1381157616703046387.jpg" style="background-color: transparent;" width="200" /></a>Pada sikon itu, manusia, setelah memenuhi kebutuhannya, berupaya untuk memuaskan hampir semua keinginannya. Dan bisa saja, keinginan-keinginan itu tidak begitu penting, tetapi hanya merupakan suatu prestise, kebanggaan serta kecongkakan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di masa lalu, misalnya pada masyarakat Hellenis, tampilan gaya hidup hedonis berupa pengumpulan kekayaan; berkumpul di dan dalam theater [colleseum] sambil menonton opera; hura-hura pada arena pertarungan antara manusia-manusia dan manusia-binatang buas; perjudian, pesta pora [termasuk pesta seks dan penyimpangan seksual]. Bahkan, para kaisar, pada masa lalu, menjadikan perang dan darah sebagai salah satu sumber kesenangan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Ada banyak orang Indonesia [terutama di kota-kota metropolitan] berhasil menguasai teknologi informasi. Kemudahan seseorang mendengar, membaca, dan melihat berbagai informasi dan gaya hidup dari luar [terutama dari dunia barat], dan terjerumus ke dalamnya. Sehingga mereka dipengaruhi dan terpengaruh, meniru serta mempraktekkannya pada konteks hidup dan kehidupannya. Walaupun, seringkali apa yang ditiru dan dipraktekan tersebut tidak sesuai dengan sikon sosial-budaya setempat atau lokal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada konteks kekinian, ada banyak faktor mendorong gaya hidup hedonis; misalnya akibat mudahnya arus informasi dan komunikasi karena kemajuan tekhnologi informasi [TI]. Dan seringkali informasi yang mencapai [yang masuk ke dalam] suatu komunitas masyarakat, diterima apa adanya; kemudian dipakai sebagai bagian dari gaya hidup. Sikon seperti itu, juga terjadi pada masyarakat dan bangsa Indonesia.</blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dan pada umumnya, yang paling mudah ditiru adalah gaya hidup. Sehingga, mudah dipahami bahwa ada masyarakat [terutama kaum muda] Indonesia, bergaya hidup orang Amerika dan Eropah atau bahkan melebihi masyarakat maju lainnya yang bersifat hedonis. Unsur-unsur gaya hidup hedonis, seperti pesta pora, kemabukan, pesta seks [dan penyimpangan seksual], perjudian, tampilan diri memamerkan kemewaan, dan lain sebagainya, seakan menjadi sesuatu yang wajar dan normal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dalam kerangka gaya hidup dan kehidupan seperti itu, kemudian muncul istilah-istilah baru namun sangat bersahabat dan populer, misalnya, dugem, clubers, teman tapi mesra, metro-seksual, sex after lunch, sex without love, dan lain-lain sebagainya; semuanya sebagai gaya hidup yang menyenangkan serta merupakan suatu keharusan kekinian bagi masyarakat maju.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, pada satu sisi, banyak orang menilai bahwa gaya hidup dan kehidupan hedonis, pada dasarnya, merupakan penyakit sosial. Dengan itu, maka orang-orang yang bergaya hidup hedonis perlu ditherapi agar kembali menjadi normal. Penyakit yang muncul karena manusia telah kehilangan orientasi kemanusiaan serta kepekaan pada sikon sosial-kultural-masyarakat di sekitarnya masih bergemilang kemiskinan dan kebodohan. Dan mungkin, kaum agamawan [dan agama-agama] mempunyai pemikiran yang sama. Atau sebaliknya, kaum agawan juga terjebak dan terjerumus ke dalam lubang gaya hidup hedonis, sehingga ajaran-ajaran agama yang dianutnya hanya merupakan bentuk-bentuk keagamaan semu; mereka hanya sekedar beragama atau tanpa penghayatan yang benar.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di sisi lain, orang-orang yang memperlihatkan atau mempraktekkan gaya hidup dan kehidupan hedonis, berpendapat bahwa apa yang mereka lakukan tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan merupakan urusan pribadi; berada pada wilayah private seseorang; jadi tidak perlu diperdebatkan. Semua yang mereka lakukan itu, karena mempunyai kelebihan dari orang lain. Dan dengan kebihan tersebut, mereka [ia] harus mendapat kesenangan, kenikmatan, serta gemerlapan, yang penting tidak merugikan serta mengganggu orang lain. Bagi mereka hidup untuk dan harus dinikmati semaksimal dan sebaik-baik mungkin; karena hanya ada satu kesempatan untuk itu; hanya ada satu kesempatan untuk mengisinya dengan segala bentuk kesenangan. Menikmati gaya hidup dan kehidupan seperti itu, merupakan salah satu upaya melepaskan kelelahan setelah bekerja.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Meniru dan mempraktekkan gaya hidup dan kehidupan hedonis, sudah merambah kepelbagai lapisan masyarakat; seakan sudah merupakan suatu tuntutan keadaan, serta keharusan menjadi bagian darinya. Akibatnya, banyak orang berusaha [bekerja] keras agar mampu membiayai tuntutan-tuntutan gaya hidup dan kehidupannya. Di samping itu, karena gaya hidupnya, banyak orang melupakan kebutuhan spiritualnya, yang hanya bisa diisi oleh Agama.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
JMP/RH/OI</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-57176714752618031432014-07-08T08:34:00.003+07:002014-07-08T08:34:47.565+07:00Reifikasi<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: navy;">Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya, Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatu pun padanya untuk anaknya<em><strong>.</strong></em></span></blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Reifikasi adalah penilaian bahwa kesuksesan diukur dari sejumlah benda (benda-benda yang menjadi standar kemajuan) yang dimiliki. Pada konsep seperti itu, maka seseorang dianggap sukses jika mempunyai sejumlah (atau lebih dari satu) benda yang menjadi standar kekayaan pada hidup dan kehidupan modern.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Benda-benda yang menjadi standar kekayaan antara lain, pada masyarakat desa, memiliki lebih dari satu bidang sawah atau tanah ladang, mempunyai beberapa rumah, dan sejumlah besar ternak piaraan yang mempunyai nilai ekonomi. Sedangkan pada masyarakat kota, memiliki lebih dari satu mobil dan rumah, memiliki pekerjaan dan kedudukan yang baik; gaya dan tampilan hidup mewah, dan seterusnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, secara negatif, dapat menjadikan seseorang mengejar kekayaan dengan segala macam cara, walaupun melanggar hukum serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Artinya, dapat melakukan segala bentuk kejahatan dan pelanggaran demi tujuan dan keinginannya tercapai.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada masa kini, reifikasi telah merambah ke dalam hidup dan kehidupan banyak orang; sehingga menjadikan mereka mengejar segala sesuatu yang telah menjadi ukuran kesuksesan. Hal itu terjadi, karena tiap manusia ingin disebut sebagai orang yang telah sukses. Keinginan untuk disebut sebagai orang sukses itulah, kemudian menjadikan seseorang melakukan berbagai penyimpangan ketika bekerja ataupun memangku jabatan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada sikon seperti itu, ia akan melakukan KKN atau korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tindak pelanggaran lainnya, termasuk melakukan berbagai manipulasi dan rekayasa administrasi keuangan, agar memenuhi atau memiliki benda-benda yang menjadi standar kesuksesan, sehingga disebut orang telah mencapai kesuksesan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dengan demikian, praktek reifikasi sebagai suatu penyakit sosial manusia modern. Penyakit sosial yang parah pada masyarakat maju dan berpendidikan, namun hampir tidak ada obatnya, selain penghayatan dan pemahaman keagamaan yang baik dan benar. Reifikasi sebagai penyakit sosial yang melahirkan orang-orang melakukan atau mempraktekkan kolusi, korupsi, dan nepotisme.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kolusi-korupsi-nepotisme, menjadikan seseorang secara sadar, membiarkan dirinya terus menderita penyakit sosial yang akut. Dan penyakit tersebut dapat ada pada [diderita oleh] diri para pejabat, pemegang kekuasaan, aparat pemerintah, militer, dan lain-lain; atau dapat menular ke siapa pun dan di mana pun; namun mereka tidak mau mengobati dirinya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
RH/JMP</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-51640148110118284832014-07-08T08:31:00.003+07:002014-07-08T08:31:34.296+07:00Fragmentasi<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Fragmentasi yang dimaksud di sini adalah hubungan antara manusia pada suatu rentang waktu dan lokasi tertentu. Artinya, pada suatu lokasi tertentu, terjadi hubungan antar manusia yang penuh keakraban, tulus, jujur, dan penuh keramahan; namun kemudian menjadi putus setelah mereka keluar dari lokasi tersebut; lamanya hubungan itu, terbatas pada keberadaan pada lokasi mereka berhubungan.<span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Fragmen artinya bagian-bagian kecil suatu benda, namun masih terlihat ciri-ciri asalnya; fragmen juga bermakna babak atau bagian dari suatu sandiwara atau drama. Tetapi, fragmentasi yang dimaksud di sini adalah hubungan antara manusia pada suatu rentang waktu dan lokasi tertentu. Artinya, pada suatu lokasi tertentu, terjadi hubungan antar manusia yang penuh keakraban, tulus, jujur, dan penuh keramahan; namun kemudian menjadi putus setelah mereka keluar dari lokasi tersebut; lamanya hubungan itu, terbatas pada keberadaan pada lokasi mereka berhubungan.<span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada umumnya fragmentasi yang terjadi atau terbangun itu, mendatangkan manfaat pada orang lain [biasanya orang-orang dekat]; hubungan timbal balik yang erat, dan hanya terjadi pada rentang waktu dan tempat tertentu. </blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Misalnya, hubungan baik antara guru dengan orang tua, selama anaknya menjadi murid atau belajar di sekolah tertentu. Melalui hubungan itu, orang tua mengharapkan anaknya mendapat perhatian lebih dari guru. Tetapi, ketika anaknya lulus, maka keakraban hubungan yanag pernah terbangun menjadi hilang, bahkan seakan tidak pernah saling mengenal. Bisa juga terjadi ketika interaksi di tempat duduk pesawat, KA, bus antar kota, dll, ada percakapan yang akrab, namun setelah sampai di tujuan, maka terlupakan dan saling melupakan; <span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Interaksi sosial, rakyat Indonesia, bangsa dan negaraku, juga hampir sama; setiap hari ada atau terjadi hubungang, namun cepat sekali saling melupakan, dan bahkan menjatuhkan dengan nada amarah serta kebencian. <span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Fragmentasi, sesaat menyatukan karena untuk mencapai tujuan yang sama dan hampir sama; dan setelah mencapai tujuan, kembali saling tak mempedulikan.<br />
Fragmentasi menjadikan persahabatan, hubungan, koalisi, keakraban dan hubungan antar manusia menjadi SEMU, berdasarkan kepentingan dan keuntungan; tidak ada perhatian, tidak ada kasih, tidak simpati dan empati; semuanya penuh “demi tujuan atau mencapai tujuan”</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Lalu, di mana model interaksi kita; antara diri mu dengan sesama pada sikon hidup dan kehidupan sekarang in.</blockquote>
<br />
RH/OIAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2878801239732324286.post-45572719563655330912014-07-08T08:24:00.000+07:002014-07-08T08:24:23.360+07:00Nilai-nilai Hidup dan Kehidupan<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: left; float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan; atau salah satu unsur kebudayaan adalah nilai-nilai hidup dan kehidupan? Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan karena mempunyai kaitan erat. Jika kebudayaan dimengerti sebagai hasil cipta manusia untuk memperbaiki, mempermudah, dan meningkatkan kualitas diri; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan. Akan tetapi, jika kebudayaan dimengerti sebagai keseluruhan kemampuan [pikiran, kata, dan tindakan atau perbuatan] manusia; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan unsur-unsur kebudayaan yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai sikonnya.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/1381018664130619343.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="1381018664130619343" border="0" height="200" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/10/1381018664130619343.png" style="background-color: transparent;" width="135" /></a><span style="font-size: 12pt;">Pada interaksi antar manusia, biasanya mencerminkan etika, etiket, dan kata-kata maupun tindakan etis yang ada atau <em>melekat</em> pada diri mereka. Di samping itu, juga memperlihatkan nilai dan norma yang dianut atau diberlakukan dalam hidup dan kehidupannya. Menurut maknanya, etika, etiket, hal-hal etis, nilai, dan norma dapat berlaku atau mempunyai kesamaan secara universal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Akan tetapi, jika diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kata dan tindakan serta perilaku dalam interaksi antar manusia; maka berbeda sesuai sikon serta lingkungan interaksi itu terjadi. Orang-orang di benua Amerika, Eropa, Asia mempunyai pengertian atau pun pemahaman yang relatif sama tentang etika, etiket, hal-hal etis, nilai, norma. Namun, ada kata-kata, tindakan, dan perilaku keseharian yang telah menjadi kebiasaan orang-orang Amerika dan Eropa yang berbeda dengan masyarakat Asia maupun Afrika, dan seterusnya. Dan jika kebiasaan-kebiasaan itu dipraktekkan pada sikon Asia, maka dianggap [atau pun disebut dan dituduh] tidak etis dan tak sesuai nilai-nilai atau pun norma ketimuran, dan lain sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Sedangkan hidup dan kehidupan merupakan seluruh aspek yang bertalian dengan manusia serta kemanusiaannya; dalam hubungannya dengan sesama dan Ilahi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Jadi, </span><em><span style="font-size: 12pt;">nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan keseluruhan tampilan diri, sikap, kata, perbuatan manusia sesuai sikonnya. Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar dirinya sejak kecil.</span></em><span style="font-size: 12pt;"> Hal-hal tersebut, antara lain,</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">agama atau ajaran-ajaran agama, biasanya bersifat mutlak; artinya tertanam dan berakarnya nilai-nilai dalam diri seseorang, yang kadang telah menjadi prinsip hidupnya, merupakan akibat dari pemahaman keagamaan yang kuat dan mendalam; dan seringkali ia tidak bisa menjelaskan alasan-alasan mempunyai prinsip [yang mungkin orang lain menganggap sebagai suatu <em>kekakuan</em>], namun karena <em>imannya</em>, ia tetap pada pendiriannya</span></li>
</ul>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">norma atau pun kebiasaan yang berlaku dalam komunitas; norma-norma yang berlaku pada suatu komunitas biasanya bersifat <em>warisan bersama</em>; artinya semua anggota komunitas menyetujui dan mempraktekkannya. Karena merupakan <em>warisan bersama</em>, maka hal itu terus-menerus <em>diturunkan</em></span><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"> kepada generasi berikut; dan bisa dipakai sebagai salah satu indentitas bersama pada komunitas tersebut; dengan demikian, sampai kapan atau dimana pun ia berada, maka selalu mempertahankan nilai-nilai tersebut</span></li>
</ul>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">pendidikan formal dan informal, disiplin, latihan, bimbingan orang tua maupun guru; semuanya itu merupakan <em>penanaman</em> nilai-nilai yang dilakukan sejak dini oleh orang dewasa ke dalam diri seseorang atau anak-anaknya. Proses <em>penanaman</em> itu dilakukan secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan tertanam nilai-nilai luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat diterima oleh sesamanya</span></li>
</ul>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">interaksi sosial yang membawa perubahan pikiran dan tujuan mengungkapkan kata serta melakukan tindakan</span></li>
</ul>
<ul style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 12pt;">pengalaman serta wawasan yang didapat karena adanya interaksi dengan orang lain serta keterbukaan menyerap hal-hal baru</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Dengan demikian, ada kesamaan nilai-nilai hidup dan kehidupan yang ada di suatu komunitas masyarakat; kesamaan yang berlaku dan diterima oleh seluruh anggota komunitas. Hal tersebut, termasuk nilai-nilai keagamaan, berlaku untuk semua umat yang menganut agama. Walaupun demikian, pada masing-masing orang [tiap-tiap pribadi] ada nilai-nilai yang khas, sesuai dengan masukan-masukan yang didapatkannya. Dan bisa saja [seringkali] terjadi, nilai-nilai hidup dan kehidupan pada pribadi seseorang</span><em><span style="font-size: 12pt;">berbeda </span></em><span style="font-size: 12pt;">dengan yang berlaku dalam masyarakat. Nilai-nilai hidup dan kehidupan dalam masyarakat pun mempunyai aneka perbedaan tertentu karena berbagai latar belakang anggotanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Masukan-masukan [ajaran] keagamaan yang dominan pada seseorang sangat mempengaruhi nilai-nilai hidup dan kehidupannya. Orang yang mempunyai nila-nilai keagamaan yang baik, kokoh, dan kuat, akan menjadikan ia mampu bersifat kritis terhadap hal-hal ada di sekitarnya. Namun, nilai-nilai hidup dan kehidupan yang dominan [karena] ajaran agama tidak boleh menjadikan fanatisme keagamaan yang sempit. Nilai-nilai keagamaan dapat menjadi suatu <em>saringan </em>untuk mampu menahan diri terhadap semua pengaruh buruk. Dengan itu, jika seseorang yang mendapat masukan-masukan ajaran Kristen, maka ia akan mempunyai nilai-nilai kristiani dalam hidup dan kehidupannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt;">JMP/RH</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07411405043476523459noreply@blogger.com0